SURABAYA – SMK Muhammadiyah 1 Surabaya (SMK MUDISA) dikunjungi Staf Ahli Menteri Pendidikan Republik Indonesia bidang Manajemen Talenta, Mariman Darto. Kunjungan ini difokuskan pada Teaching Factory (TEFA), yang menjadi pusat kegiatan vokasi berbasis produk nyata.
Mariman mengapresiasi berbagai program kerja dan aktivitas di lingkungan TEFA. Ia secara langsung meninjau hasil karya siswa dan berinteraksi dengan para peserta didik yang tengah berkarya di berbagai unit produksi seperti studio TVMu Jatim 1, Café Mudisa, digital printing, servis komputer dan handphone, hingga bank mini.
Baca juga: Gema Mutu Fair 2025 Ditutup, Ini Pesan Kepala SMK Mudisa
Salah satu hal yang menarik perhatiannya kolaborasi jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) dengan para pelaku UMKM lokal. Melalui kerja sama ini, siswa SMK MUDISA membantu mendesain dan melakukan branding terhadap produk-produk lokal yang potensial namun masih belum dikenal luas.
"Yang menarik menurut saya, anak-anak SMK dilatih untuk membantu menghasilkan produk-produk lokal yang eksis namun belum terbranding. Dengan kemampuan mendesain dan membangun identitas produk, mereka mampu meningkatkan nilai tambah dan nilai jual yang tinggi dari produk lokal," ujar Mariman.
Ia menegaskan bahwa SMK Muhammadiyah 1 Surabaya memiliki keunggulan dalam mencetak talenta-talenta siap pakai yang mampu diserap oleh dunia industri dan bisnis.
Baca juga: Dari SMK MUDISA Muhammadiyah Dorong Dakwah Digital
“Ini merupakan potensi luar biasa. Oleh karena itu, teruslah semangat dalam mencerahkan dan mencerdaskan bangsa demi kesejahteraan Indonesia yang lebih baik,” tambahnya.
Direktur Tim Kreatif Production SMK MUDISA, M. Saidul Hulam, menyambut hangat kunjungan tersebut. Ia menyatakan rasa syukur dan bangganya atas kesempatan untuk mendapatkan masukan langsung dari staf ahli kementerian.
Baca juga: SMK MUDISA Raih “Best Innovation Choice Award 2025”
"Ini merupakan kesempatan berharga bagi kami untuk menggali ilmu dan pengalaman, khususnya dalam membina talenta-talenta produktif siswa SMK," ujar Saidul Hulam.
Editor : Redaksi