MALANG — Dua sosok perempuan inspiratif asal Jawa Timur kembali menorehkan prestasi membanggakan di panggung penghargaan. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Anggota DPD RI Lia Istifhama dinobatkan sebagai penerima DetikJatim Awards 2025, ajang bergengsi yang digelar di Grand Mercure Malang Mirama
Ajang tahunan yang digelar oleh DetikJatim ini menjadi bentuk apresiasi bagi para tokoh publik, lembaga, pelaku usaha, dan komunitas yang dinilai berkontribusi besar terhadap kemajuan Jawa Timur.
Baca juga: Apresiasi BGN, Lia Program Makan Bergizi Gratis Tepat Sasaran di Surabaya
Tahun ini, terdapat enam kategori penghargaan, mulai dari Anugerah Program Inovasi Pembangunan Terpuji hingga Anugerah Adiluhung bagi tokoh berjasa dalam perjuangan bangsa.
Di bawah kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berhasil meraih Anugerah Program Ekonomi Terpuji pada kategori Penguatan Ekonomi Desa melalui program Koperasi Merah Putih.
Penghargaan diterima langsung oleh Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, mewakili Gubernur Khofifah.
Baca juga: Emil Dardak: Patriotisme Hari Ini adalah Taat Hukum dan Dukung Pembangunan
“Kami berterima kasih atas apresiasi dari DetikJatim kepada Pemprov Jawa Timur di bawah kepemimpinan Ibu Khofifah. Seluruh elemen bekerja bahu-membahu untuk melayani masyarakat sebaik mungkin,” ujar Emil.
Emil menegaskan, Pemprov Jatim akan terus memperkuat program pembangunan daerah yang sejalan dengan kebijakan nasional, termasuk mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam program Sekolah Rakyat, Makan Bergizi Gratis (MBG), dan Ketahanan Pangan.
Hingga 2025, Jatim tercatat telah menuntaskan 100 persen pembentukan Koperasi Merah Putih di 8.494 desa dan kelurahan. Program ini menjadi bukti nyata keberpihakan pemerintah terhadap ekonomi kerakyatan dan kesejahteraan masyarakat desa.
Baca juga: Kampanye TOSS TBC 2025 Emil Ajak Masyarakat Bergerak Eliminasi TBC
Sementara Lia Istifhama menegaskan penghargaan ini diraih melalui kerja nyata.
“Turun ke masyarakat adalah cara terbaik memahami realitas kebijakan. Dari sanalah lahir aspirasi yang benar-benar relevan dengan kebutuhan rakyat,” ungkapnya.
Editor : Redaksi