SURABAYA – Dalam rangka menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Festival Rujak Uleg yang berlangsung meriah di bekas Taman Remaja Surabaya (TRS).
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko. Menurutnya, festival tersebut bukan sekadar hiburan, melainkan simbol kuat dari identitas dan kekayaan budaya Kota Pahlawan.
Baca juga: Banyak Aset Menganggur, DPRD Surabaya Usul Pemkot Bangun Sentra Kuliner
"Festival Rujak Uleg ini sudah diselenggarakan selama 20 tahun dan selalu mendapat antusiasme luar biasa dari masyarakat. Kehadiran perwakilan dari Kementerian Pariwisata menunjukkan konsistensi kita dalam menjaga kearifan lokal," ujar Yona, Minggu (18/5)
Ia juga menceritakan, pengalamannya saat ikut mengulek rujak bersama para pejabat Pemkot Surabaya. Yona menyebut, rasa rujak menjadi lebih nikmat karena dibuat dengan sepenuh hati.
"Karena kita nguleknya dengan hati. Apa pun yang dilakukan dengan hati, pasti menghasilkan sesuatu yang terbaik," jelas politisi dari Partai Gerindra ini.
Baca juga: DPRD Surabaya Beberkan Wilayah Terdampak Persoalan Infrastruktur hingga Akses Air Bersih
Terkait filosofi dari Rujak Uleg, Yona menjelaskan bahwa kuliner khas Surabaya ini menggambarkan keberagaman masyarakat Kota Surabaya.
"Rujak Uleg terdiri dari berbagai macam bahan seperti sayuran dan buah-buahan. Rasanya beragam, ada manis, pedas, asam, tapi ketika disatukan menjadi rasa yang sangat lezat. Begitu pula dengan warga Surabaya yang heterogen dan majemuk, namun tetap bersatu dan harmonis," terangnya.
Baca juga: Di Tengah Disrupsi Teknologi, Abdul Ghoni Dorong Penguatan Ideologi Kebangsaan
Yona juga menyampaikan harapannya agar perayaan seperti Festival Rujak Uleg terus dikembangkan untuk meningkatkan daya tarik wisata kota.
"Selamat Hari Jadi Kota Surabaya ke-732. Semoga acara-acara seperti ini tidak lekang oleh waktu dan terus berkembang menjadi lebih baik. Ini adalah wujud nyata dari kebersamaan masyarakat Kota Surabaya," tutupnya.
Editor : Redaksi