SURABAYA – Ketua Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jawa Timur, Heru Satrio mendesak Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mencopot Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita, dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setdaprov Jatim, Pulung Chautsar buntut peretasan situs resmi Kominfo Jatim.
Heru menegaskan diretasnya situs Kominfo Jatim tersebut sangat memalukan, dan menunjukkan lemahnya pengelolaan informasi publik. Ia menilai Sherlita gagal menjalankan fungsi utama Kominfo sebagai penjaga gerbang komunikasi pemerintah daerah.
Baca juga: Gubernur Jawa Timur Terseret Kasus Dugaan Korupsi, MAKI Jatim: Kami Siap Kawal Ibunda Khofifah
"Ini soal menjaga marwah dan kehormatan Pemprov Jatim," tegas Heru, Selasa (1/7).
Heru juga mengkritik pernyataan Kadis Kominfo yang membenarkan terjadinya peretasan tanpa menjelaskan konstruksi peristiwa secara utuh. Ia menilai itu menunjukkan lemahnya sistem keamanan digital yang seharusnya dijaga dengan baik.
Tak hanya itu, MAKI Jatim juga menyoroti melempemnya peran Kabiro Adpim dalam meredam isu-isu liar yang berkembang, termasuk terkait pemanggilan Ibunda Gubernur oleh KPK sebagai saksi kasus dana hibah. Heru menyayangkan tidak adanya penjelasan hukum yang komprehensif dari Pemprov atas kasus tersebut.
"Opini liar terus berkembang, seolah tidak ada upaya dari stakeholder Pemprov untuk menetralisir. Ini tugas Kabiro Adpim, bukan malah diam," ujarnya.
Baca juga: MAKI Jatim Desak KPK Buka Suara soal Penggeledahan Rumah LaNyalla
Lebih lanjut, Heru mengancam akan mengusut pertanggungjawaban penggunaan anggaran di dua lembaga tersebut, yang menurutnya justru meningkat namun tak berbanding lurus dengan kinerja.
"Anggaran ditambah, tapi kinerja makin lemah, SOP tidak jelas," kritik Heru.
Ia menegaskan Kominfo dan Biro Adpim semestinya menjaga citra baik pembangunan Pemprov Jatim di mata publik, bukan justru menjadi titik lemah komunikasi pemerintah.
Baca juga: Perkuat Sinergi dengan Media MAKI Jatim Gelar Halal Bihalal di Villa PTPN IV Tretes
Terkait isu dugaan keterlibatan Ibunda Gubernur dalam kasus korupsi dana hibah, Heru MAKI menegaskan kepercayaannya bahwa yang bersangkutan tidak terlibat. Bahkan, MAKI Jatim telah membentuk tim hukum khusus untuk mendampingi dan membela Ibunda Gubernur dari serangan fitnah publik.
"Catat itu. Kami siap dampingi, baik diminta maupun tidak," pungkasnya.
Editor : Redaksi