Tikta.id - Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fitrah Kedinding Surabaya menyembelih 119 hewan Kurban di hari raya Idul Adha tahun 1445 H. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengajarkan santri untuk saling berbagi.
Hewan kurban tersebut terdiri dari 29 sapi, 5 kambing dan 85 domba, Nantinya daging tersebut akan didistribusikan kepada warga dan orang-orang yang berkhikmat kepada pondok.
Baca Juga: PPSHI dan Institut Al Fitrah Surabaya Teken MoU Pendidikan Profesi Advokat
"Kegiatan Penyembelihan hewan qurban dilaksanakan selama 3 hari, Kemarin sekitar 2,5 ton didistribusikan kepada warga Kedinding lor, Kedinding tengah, bulak banteng timur dan tanah merah utara," ungkap Mustaqim ketua Panitia kepada wartawan, Selasa (18/6).
Dalam proses pelaksanaan penyembelihan hewan kurban sampai dengan pendistribusian ke warga dipimpin dan diawasi secara langsung oleh Gus Nico (Putra dari Romo Yai Ahmad Asrori Al ishaqi).
Mustaqim menyatakan, santri juga dilibatkan dalam proses distribusi daging kurban kepada warga sekitar.
Keterlibatan santri merupakan salah satu bentuk pendidikan karakter yang dibangun di Pondok Pesantren Al Fitrah agar santri tidak hanya menjadi generasi yang pandai ilmu dan agama, namun juga memiliki empati kepada sesama.
Baca Juga: Patroli KRYD Saat Libur Hari Raya Iduladha
Pendapatan dari hewan kurban selain dari jamaah, yang terbesar adalah dari murid Romo Yai Ahmad Asrori Al ishaqi, juga dari Bapak walikota Surabaya, Polda, Polrestabes bagian Kasatnarkoba, Polres KP3 Pelabuhan Tanjung perak dan juga dari Bank BSI dan BRI dan juga jamaah murid dari Singapura.
Ia berharap, kegiatan tersebut dapat membawa kebaikan bagi seluruh pihak. Khususnya kepada sohibul qurban.
“Kami berharap segala ikhtiar yang dilakukan semua pihak baik panitia dan shohibul qurban membawa kebaikan dunia akhirat, serta solidaritas pengorbanan," harapnya.
Baca Juga: Dankodiklatal: Momen Bersejarah Nabi Ibrahim Mengajarkan Umat Manusia Nilai-Nilai Pengorbanan
Sementara, Ketua Satgas Pondok pesantren Al Fitrah, Muhadi menuturkan, Idul Adha bukanlah sebatas membagikan daging kurban ke masyarakat, tetapi juga sebagai bentuk upaya untuk memelihara semangat kepedulian di tengah masyarakat.
“Menjaga semangat peduli dengan cara saling berbagi, karena pada dasarnya harta yang kita miliki di dunia ini adalah ujian dan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah,” tutur Muhadi yang juga selaku koordinator keamanan.
Editor : Redaksi
