AnsorSUMENEP — Budidaya kerapu yang dikelola kader PAC GP Ansor di Pulau Sapeken, Kabupaten Sumenep, menjadi contoh konkret kontribusi pemuda Nahdlatul Ulama dalam membangun ekosistem ekonomi maritim sekaligus mendukung ketahanan pangan di wilayah kepulauan.
Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, Musaffa Safril, bersama Ketua PC GP Ansor Sumenep, Qumri Rahman, meninjau langsung keramba-keramba kerapu di perairan Sapeken dalam rangkaian Safari Kepulauan GP Ansor Jatim.
Baca Juga: Musaffa Safril: LBH Ansor Wajah Perjuangan Rakyat Kecil dan Benteng Ulama
Jenis kerapu yang dibudidayakan antara lain kerapu macan dan kerapu cantang dua komoditas bernilai tinggi yang memiliki pasar ekspor tetap. Ketua PAC Ansor Sapeken, Indra, menyebut permintaan pasar luar negeri cukup stabil, bahkan pembeli dari Hong Kong rutin mengambil hasil panen setiap bulan.
“Biasanya tiap bulan ada yang beli dari Hongkong. Kami kirim langsung dari sini. Ini menjadi sumber penghidupan dan sekaligus kebanggaan bagi kader-kader Ansor di Sapeken,” ujar Indra, Minggu (15/6).
Baca Juga: Musaffa Safril: LBH Ansor Wajah Perjuangan Rakyat Kecil dan Benteng Ulama
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Patriot Ketahanan Pangan yang digagas PW GP Ansor Jatim. Program ini mendorong kader, terutama di kawasan pinggiran dan kepulauan, untuk mengolah potensi lokal sebagai sumber kekuatan ekonomi dan daya tahan komunitas.
Musaffa menyampaikan apresiasinya terhadap para kader yang telah membangun inisiatif ekonomi secara mandiri di daerah terluar.
Baca Juga: Ansor Jatim Bangun Ekonomi Kader Lewat Perkebunan Kakao
“Inilah wajah Ansor di pulau terluar. Mereka tidak hanya hadir dalam barisan ideologis, tapi juga menjadi garda depan ekonomi lokal. Ini bukti bahwa kemandirian pangan dan ekonomi bisa dibangun dari bawah oleh kader sendiri,” katanya.
Safari Kepulauan ini juga menjadi sarana konsolidasi dan penguatan jaringan antar-PAC di wilayah kepulauan. Ansor Jawa Timur ingin mengirim pesan bahwa wilayah pesisir dan kepulauan bukan kawasan tertinggal, melainkan ujung tombak masa depan ekonomi maritim Indonesia.
Editor : Redaksi
