Tampil Kece Tanpa Mahal: Tren Thrifting yang Semakin Populer di Kalangan Anak Muda

Reporter : Wahyu Ocktaryza
Ilustrasi, pixabay

Tikta.id - Siapa bilang tampil kece harus mahal? Sobat tiktakers, kalau dulu fashion identik dengan harga selangit, sekarang semua berubah. Thrifting, atau berburu barang secondhand, telah menjadi tren baru yang disukai anak muda.

Nggak cuma hemat di kantong, tapi juga bikin gaya makin keren dengan sentuhan unik yang nggak bisa ditemukan di toko-toko biasa. Jadi, apa sih yang bikin thrifting jadi booming di kalangan anak muda? Yuk, simak lebih lanjut.

Baca juga: Menghadapi Realitas Broken Home: Tips untuk Tetap Kuat dan Positif

1. Gaya Unik yang Nggak Pasaran

Salah satu alasan utama kenapa thrifting begitu digemari adalah karena barang-barang yang ditemukan di thrift store seringkali punya karakteristik unik. Nggak jarang, kita bisa menemukan pakaian vintage atau item fashion yang sudah nggak diproduksi lagi. Bayangkan saja, kalian jadi satu-satunya orang di lingkungan kalian yang punya kemeja vintage dengan motif unik atau celana retro yang bikin gaya makin standout. Thrifting memungkinkan untuk mengekspresikan diri tanpa harus khawatir ada yang pakai outfit yang sama!

2. Ramah Lingkungan dan Anti-Fast Fashion

Generasi muda sekarang semakin sadar akan dampak negatif dari fast fashion terhadap lingkungan. Thrifting menawarkan solusi cerdas untuk tetap tampil stylish tanpa mendukung industri yang merusak bumi. Dengan membeli pakaian bekas, kita turut mengurangi sampah tekstil dan memperpanjang siklus hidup pakaian. Selain itu, thrifting juga menjadi bentuk protes terhadap sistem fast fashion yang seringkali mengeksploitasi pekerja di negara berkembang. Dengan kata lain, kita bisa berkontribusi untuk dunia yang lebih baik, sambil tetap tampil keren.

3. Harga Terjangkau, Gaya Tak Tertandingi

Daya tarik utama thrifting tentu saja adalah harganya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan membeli barang baru. Bagi yang masih kuliah atau baru mulai kerja, thrifting adalah pilihan cerdas untuk tampil fashionable tanpa harus mengeluarkan biaya dengan jumlah besar. Bahkan dengan budget terbatas, kita bisa pulang dengan kantong penuh pakaian, aksesori, atau bahkan sepatu branded yang masih dalam kondisi bagus! Dengan sedikit kreativitas, mix and match, gaya yang dihasilkan bisa terlihat lebih mahal daripada harga aslinya.

4. Momen Berburu yang Seru dan Mengasyikkan

Thrifting itu lebih dari sekadar belanja, ini adalah petualangan! Bayangkan sensasi menemukan item fashion yang selama ini dicari, atau menemukan barang yang nggak pernah dibayangkan akan dibeli. Aktivitas ini juga bisa jadi ajang buat hangout seru bareng teman-teman. Bisa berburu barang-barang unik, saling tukar ide mix and match, dan tentunya, saling memberi semangat saat berhasil menemukan "harta karun" di antara tumpukan baju bekas. Setiap perjalanan thrifting adalah pengalaman yang berbeda, dengan cerita dan hasil yang nggak terduga.

Baca juga: FOMO: Fenomena Anak Muda yang Takut Ketinggalan Tren

5. Inspirasi Gaya dari Para Influencer Thrifting

Media sosial seperti TikTok dan Instagram jadi tempat berkumpulnya para fashion enthusiast yang doyan thrifting. Banyak influencer fashion yang dengan bangga memamerkan hasil temuan thrifting mereka, memberikan tips, dan menginspirasi banyak orang untuk mencoba gaya yang sama. Konten “thrift haul” sering kali viral, menunjukkan bahwa dengan sedikit kreativitas, hasil thrifting bisa disulap jadi outfit yang terlihat mahal. Influencer-influencer ini membuktikan kalau gaya keren nggak harus selalu datang dari mall atau butik, tapi bisa juga dari thrift store dengan harga miring.

6. Eksplorasi dan Inovasi dalam Gaya Pribadi

Thrifting membuka peluang besar untuk bereksperimen dengan gaya baru. Karena harga barangnya yang terjangkau, kita bisa lebih berani mencoba gaya yang mungkin sebelumnya dianggap terlalu "berani" atau "aneh". Nggak ada lagi batasan untuk berekspresi, karena di thrift store, gaya apapun bisa ditemukan. Mulai dari bohemian, vintage, streetwear, hingga gaya quirky, semua bisa dijelajahi. Ini adalah ruang bebas untuk menemukan identitas fashion yang benar-benar unik dan berbeda dari yang lain.

7. Keasyikan DIY dan Customisasi

Baca juga: Ada Tempat Mirip Jalan Malioboro Di Pemalang Menjadi Tempat Favorit Anak Muda 

Bagi yang punya jiwa kreatif, thrifting juga bisa jadi awal dari proyek DIY (Do It Yourself) yang menyenangkan. Temukan jaket denim yang ukurannya terlalu besar? Coba modifikasi menjadi jaket cropped yang trendi. Atau dapat kemeja vintage dengan motif yang keren tapi modelnya outdated? Bisa diubah jadi dress casual yang kekinian. Thrifting membuka pintu untuk kreativitas tanpa batas, di mana setiap item bisa diubah dan disesuaikan sesuai dengan gaya pribadi.

8. Jual Pakaian Bekas Secara Online

Sekarang, kalian juga bisa menjual pakaian yang sudah tidak terpakai melalui platform online seperti TikTok atau Shopee dengan cara live. Fitur live streaming memungkinkan untuk menjual barang secara real-time, memberi kesempatan kepada pembeli untuk melihat langsung kondisi dan detail dari pakaian yang ditawarkan. Ini adalah cara yang efektif untuk memberi kehidupan baru pada pakaian bekas, sekaligus mendapatkan sedikit tambahan uang.

Thrifting bukan sekadar tren sesaat, tapi telah menjadi bagian penting dari budaya fashion anak muda. Dengan segala keunikannya, thrifting memberikan kesempatan untuk tampil stylish, hemat, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Jadi, sudah siap berburu harta karun fashion di platform online atau thrift store terdekat? Selamat berburu, dan ingat, gaya kece nggak harus mahal!

Editor : Redaksi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru