Mayoritas Pengguna Narkoba di Jatim Anak Muda, Ubaidillah Usulkan Rumah Sakit Rehabilitasi Khusus

Ubaidillah
Ubaidillah

SURABAYA – Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur, Ubaidillah, mengungkapkan keprihatinannya terhadap maraknya penyalahgunaan narkoba di Jawa Timur. Menurutnya, sekitar 85 persen pengguna narkoba di provinsi ini berasal dari kalangan anak muda, khususnya generasi milenial dan Gen Z yang seharusnya sedang berada di usia paling produktif.

“Ini sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan kunjungan kerja bersama Kapolda dan BNN dua bulan lalu ke Lumajang, ditemukan 80 orang ditangkap dalam 80 hari. Itu pun baru pengedarnya, belum pemakainya,” kata Ubaidillah, Senin (16/6).

Baca Juga: DPRD Jatim: Judi Online dan Pinjol Ilegal Bencana Sosial

Ia menilai kondisi ini sudah masuk tahap darurat. Meski Jawa Timur telah memiliki Perda Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba, pelaksanaannya masih jauh dari maksimal. Masalah utamanya, kata dia, adalah keterbatasan anggaran.

“Perdanya bagus. Tapi anggaran gak ada. Padahal di dalamnya sudah jelas pemerintah diberi wewenang untuk akselerasi di bidang pencegahan—melalui pendidikan, keluarga, hingga pemberian sanksi bagi instansi yang abai,” ungkapnya.

Baca Juga: Petani, Rantai Pasok, dan Harapan pada Koperasi Desa Merah Putih

Menurut Ubaidillah, solusi jangka panjang dari masalah ini bukan semata pada penegakan hukum. Ia menekankan perlunya pendekatan yang lebih manusiawi, terutama untuk para pengguna narkoba. Baginya, rehabilitasi adalah kunci.

“Kalau pemakai langsung dimasukkan ke penjara, apalagi satu sel dengan pengedar, dia bisa naik level jadi bandar saat keluar nanti. Yang kita butuhkan adalah tempat rehabilitasi, bukan hanya jeruji besi,” tegasnya.

Baca Juga: DPRD Jatim Sebut Kesenjangan Sosial dan Kemiskinan Jadi PR Besar bagi Khofifah-Emil

Untuk itu, ia mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah agar membangun rumah sakit khusus rehabilitasi narkoba. Ia berharap usulan ini dapat mulai dianggarkan dalam waktu dekat.

“Ini investasi masa depan. Saya ingin generasi muda Jawa Timur tumbuh jadi generasi emas tanpa narkoba,” pungkasnya.

Editor : Redaksi