SURABAYA - Luluk Nur Hamidah calon gubernur (Cagub) Jawa Timur nomor urut pertama yang di usung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menekankan pemerintahan birokrasi yang responsif.
Luluk mengatakan, ketulusan pemerintah birokrasi dapat dilihat dalam memberikan respons yang cepat.
Baca juga: Sikapi PSN, Luluk Minta Warga Kenjeran Diposisikan Aktor Utama Pembangunan Kawasan Pesisir
"Jadi kalau pemimpin dan birokrasi itu tulus, maka dia pasti akan memberikan respon yang sangat cepat, tepat, dan kemudian satset," ungkapnya ketika dikonfirmasi Tikta.id, usia debat kedua Pilgub Jatim, Minggu (3/11) malam.
Melihat hal ini, Luluk pun sempat mengungkap terkait kasus pencemaran limbah industri di daerah Pasuruan yang masih belum teratasi sampai saat ini.
Seperti yang diketahui, pencemaran limbah ini terjadi di Desa Baujeng, Ngembe dan Sidowayah Kecamatan Beji Pasuruan terlihat sekitar 14 perusahaan yang membuang limbah ke sungai tersebut.
Baca juga: Hadiri Bedah Buku, Luluk Pastikan Pemerintahan Lebih Terbuka
"Nah itu penting. Ada banyak kasus di Jawa Timur ini dimana ada kyai, yang cerita terkait kasus pencemaran limbah industri di Pasuruan, bertahun-tahun ternyata tidak ada yang merespon," pungkasnya.
Bagi Luluk sangatlah penting bagi para birokrasi lebih memperhatikan isu-isu yang sedang dihadapi masyarakat Jawa Timur.
"Menurut saya, penting kemudian kita bisa mengatasi isu-isu yang seperti ini dengan menghadirkan inovasi, bukan hanya dengan teknologi tetapi juga dengan kesiap siagaan," harapnya.
Baca juga: Diskusi dengan Nelayan, Luluk Siap Sulap Kampung Nelayan jadi Desa Wisata
Dia pun menambahkan, birokrasi harusnya dapat lebih optimal bekerja demi rakyat.
"Dan juga birokrasi yang harus 24 jam bekerja, 7 hari bekerja, dengan hati dan penuh cinta kepada rakyatnya. Saya kira itu yang sedang krisis di Jawa Timur," pungkasnya
Editor : Redaksi