SURABAYA – Keamanan adalah kebutuhan dasar yang harus terpenuhi di setiap lingkungan masyarakat. Namun, di kawasan padat penduduk seperti RW 10 Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, ancaman kriminalitas kerap menjadi kekhawatiran utama.
Untuk menjawab tantangan tersebut, mahasiswa KKN NR.08 Sub Kelompok 03 Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menghadirkan solusi inovatif berupa "alarm panik."
Baca juga: 10 Mahasiswa STAIS Bangkalan KKN ke Negeri Jiran Malaysia
Inisiatif ini dipimpin oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dia Puspitasari, dan salah satu inovator utamanya, Rafly Dhannie Aldiant, mahasiswa Psikologi Untag Surabaya.
Alarm panik ini merupakan perangkat berbasis teknologi sederhana yang dapat diproduksi secara mandiri oleh warga dengan biaya hanya sekitar Rp50.000 per unit.
Alarm panik memiliki dua fungsi utama. Pertama, alat ini dirancang untuk mencegah tindakan kriminal dengan menghasilkan suara nyaring yang dapat mengalihkan perhatian pelaku. Kedua, perangkat ini berfungsi sebagai sinyal darurat yang memicu solidaritas warga sekitar untuk merespons keadaan darurat dengan cepat.
Menurut Rafly, keberadaan alat ini tidak hanya meningkatkan keamanan fisik tetapi juga memberikan dampak psikologis positif bagi masyarakat.
"Ketika warga memiliki alat bantu untuk situasi darurat, rasa aman mereka meningkat. Ini mengurangi kecemasan kolektif dan memperkuat kepercayaan diri komunitas dalam menjaga lingkungan mereka," jelas Rafly, Minggu (22/12)
Sebagai bagian dari program KKN, Rafly bersama timnya memberikan pelatihan pembuatan alarm panik kepada warga, termasuk ketua RT dan satpam setempat.
Baca juga: Mahasiswa KKN Unitomo Gelar Simulasi dan Penyuluhan Kebakaran di Desa Keboansikep
Pelatihan ini mencakup teknik dasar seperti menyolder, merakit komponen elektronik, hingga memasang alat di lokasi strategis. Panduan lengkap dalam bentuk modul juga disediakan agar masyarakat dapat memproduksi perangkat secara mandiri.
Pelatihan ini mendapat sambutan positif dari warga. Dengan biaya terjangkau dan manfaat besar, alarm panik dinilai sebagai alternatif yang efisien untuk meningkatkan keamanan lingkungan tanpa membebani anggaran rumah tangga.
Secara psikologis, alarm panik juga mendorong perilaku altruistik atau kepedulian kolektif. Ketika alarm berbunyi, warga sekitar diajak untuk tanggap membantu.
Respons ini memperkuat solidaritas sosial dan kesadaran bersama akan pentingnya menjaga keamanan lingkungan.
Baca juga: Inovasi Mahasiswa Untag Surabaya Adakan Pelatihan dan Pendampingan Packaging Produk di Desa Dilem
"Efek suara alarm yang keras akan membuat pelaku kriminal panik dan menghentikan aksinya, sehingga risiko kerugian bisa diminimalkan. Di sisi lain, warga yang mendengar alarm akan segera bergerak membantu," kata Rafly.
Dengan biaya rendah, manfaat besar, dan implementasi yang mudah, alarm panik menjadi bukti nyata bahwa inovasi sederhana mampu membawa perubahan besar.
Rafly Dhannie Aldiant berharap, perangkat ini dapat diterapkan di wilayah lain untuk membangun lingkungan yang lebih aman dan nyaman.
"Kami percaya, keamanan fisik yang terjaga akan berdampak pada kesejahteraan psikologis masyarakat. Semangat gotong royong dan pemanfaatan teknologi sederhana dapat menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik," tutup Rafly.
Editor : Redaksi