Uniba Madura Lantik Ketua Satgas Pencegahan Kekerasan di Kampus

Reporter : Jabrik AF
Prosesi pelantikan Satgas PPKPT Uniba Madura

SUMENEP - Universitas Bahaudin Mudhary (Uniba) Madura melantik Dedy Ahmadi sebagai Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (Satgas PPKPT). Pelantikan ini bertujuan memperkuat komitmen Uniba dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan.

Rektor Uniba Madura, Rachmad Hidayat, menilai pelantikan ini sebagai langkah strategis untuk menjaga integritas dan kualitas pendidikan.

Baca juga: Kuliner Bebek Soponyono yang Nikmat di Pesisir Laut Suramadu

“Kami ingin menciptakan budaya kampus yang menghargai keberagaman dan menjaga keselamatan setiap individu. Pelantikan ini menjadi bukti nyata komitmen Uniba dalam menangani kekerasan di kampus,” tegas Rachmad, Sabtu (1/2).

Ia juga meminta seluruh civitas akademika mendukung program-program pencegahan kekerasan yang akan dijalankan Satgas PPKPT. Kampus, lanjutnya, telah menyediakan saluran pengaduan dengan jaminan kerahasiaan dan perlindungan bagi pelapor.

“Kami akan melindungi identitas pelapor,” pungkas Rachmad.

Baca juga: Haji ORE Hidupkan Tradisi Sandur Madura sebagai Warisan Budaya

Ketua Satgas PPKPT, Dedy Ahmadi, menegaskan bahwa tugas utama satgas adalah menindak tegas segala bentuk kekerasan, baik fisik maupun non-fisik.

“Kami tidak akan mentolerir kekerasan. Satgas PPKPT akan bekerja profesional untuk memastikan seluruh civitas akademika belajar dan bekerja dalam suasana yang aman dan bebas intimidasi,” ujar Dedy, alumnus Unitomo.

Baca juga: Residivis Kasus Narkoba Asal Sumenep Diringkus Polisi

Selain itu, Dedy yang sebelumnya menjabat Sekretaris Rektor Uniba Madura menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi terkait bahaya kekerasan. Ia memastikan satgas akan mengadakan kegiatan edukasi bagi mahasiswa dan dosen tentang pencegahan serta penanganan kekerasan.

“Dengan satgas ini, Uniba Madura berkomitmen menjadi perguruan tinggi bebas kekerasan dan diskriminasi, sekaligus mendukung tumbuhnya budaya akademik yang sehat, damai, dan saling menghormati,” jelasnya.

Editor : Redaksi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru