JAKARTA - Mengajarkan anak untuk berargumen bukan berarti mendorong mereka menjadi pembantah ulung. Justru, kemampuan berargumen yang baik merupakan salah satu keterampilan penting dalam komunikasi yang membantu anak menyampaikan pendapat secara efektif, kritis, dan penuh hormat. Berikut ini adalah tujuh cara praktis yang bisa orang tua atau pendidik lakukan agar anak mampu berargumen dengan baik.
1. Dorong Anak untuk Mendengarkan dengan Aktif
Baca juga: LPA Jatim Minta Pemkot Surabaya Dampingi Orang Tua Didik Anak
Sebelum anak belajar mengemukakan pendapat, penting untuk membiasakan mereka mendengarkan secara aktif. Ajari anak untuk memperhatikan lawan bicara, memahami poin yang disampaikan, dan menunjukkan empati. Ini adalah dasar komunikasi yang sehat dan membangun argumen yang relevan.
2. Ajari Anak Cara Mengungkapkan Pendapat dengan Jelas
Kemampuan menyampaikan pendapat secara lugas dan jelas perlu diasah sejak dini. Latih anak untuk memakai kalimat lengkap dan bahasa yang sopan. Misalnya, ajak anak mengatakan, “Menurutku, ... karena ...” dibanding hanya mengatakan “Aku benar!”
3. Berlatih Mengajukan Pertanyaan
Mengajukan pertanyaan yang tepat adalah cara untuk menggali informasi dan memperkuat argumen. Dorong anak untuk bertanya seperti “Kenapa kamu berpikir begitu?” atau “Apa bukti yang kamu punya?” Ini melatih anak menjadi kritis dan tidak mudah menerima sesuatu secara mentah-mentah.
4. Berikan Contoh Argumen yang Baik
Baca juga: Gotong Royong Relawan G25 Bantu Anak Kurang Mampu Hadapi Tahun Ajaran Baru
Anak belajar dari contoh. Saat berdiskusi dengan pasangan atau dengan mereka sendiri, tunjukkan cara berargumen yang logis dan santun. Misalnya, sampaikan pendapat dengan alasan yang jelas dan akui jika ada pendapat lain yang juga valid.
5. Latih Anak Mengendalikan Emosi
Argumen yang baik bukan berarti berteriak atau marah. Ajari anak untuk tetap tenang, meski berbeda pendapat. Teknik pernapasan atau memberi jeda saat merasa emosi mulai meningkat bisa membantu mereka mengendalikan diri supaya diskusi tetap konstruktif.
6. Permainan Simulasi Debat
Baca juga: G25 Indonesia Salurkan Bantuan Pendidikan untuk 75 Anak di Bangkalan dan Pamekasan
Permainan debat singkat bisa menjadi metode menarik untuk melatih kemampuan berargumen anak. Pilih topik sederhana yang sesuai usia, bagi peran, dan biarkan mereka berlatih berdiskusi secara bergiliran dengan sopan dan terstruktur.
7. Berikan Apresiasi dan Umpan Balik Positif
Saat anak mencoba berargumen, berikan apresiasi atas usaha mereka dan beri umpan balik yang membangun. Misalnya, puji cara mereka menyampaikan pendapat tapi beri saran jika argumen bisa diperkuat dengan fakta atau contoh yang lebih jelas.
Mengajarkan anak untuk berargumen dengan cara yang sehat tidak hanya membantu mereka dalam komunikasi sehari-hari, tetapi juga membentuk keterampilan berpikir kritis dan percaya diri. Dengan rutin melatih kemampuan ini, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang mampu menyampaikan pendapatnya secara sopan namun tegas, serta mampu menghargai pandangan orang lain.
Editor : Redaksi