JAKARTA – The Little House film drama asal Jepang yang dirilis tahun 2014, disutradarai oleh Yôji Yamada, berdasarkan novel karya Kyoko Nakajima.
Film ini menggambarkan kehidupan rumah tangga sederhana di Tokyo sebelum dan selama Perang Dunia II melalui ingatan seorang wanita tua bernama Taki Nunomiya.
Baca juga: Buddy Games: Ketika Persahabatan Tumbuh Jadi Kompetisi Gila
Alur dan Tokoh Utama
Taki Nunomiya (versi tua), sebagai narator, mengenang masa mudanya di tahun 1930-an saat ia meninggalkan kampung untuk menjadi pelayan rumah tangga kelas menengah di Tokyo.
Taki bekerja di keluarga Hirai, di mana ia menjadi saksi kehidupan rumah tangga yang tampak harmonis namun diselimuti rahasia kecil terutama ketika munculnya seorang mahasiswa muda, Itakura, yang mengubah dinamika emosi antar anggota keluarga, khususnya istri muda Taki, Tokiko.
Konflik dan Tema
Baca juga: Fifty Shades of Grey (2015), Romansa Erotis yang Menghebohkan Dunia
Konflik utamanya bukanlah kekerasan fisik, melainkan ketegangan batin, antara tugas, loyalitas, kerinduan, dan keinginan yang tersembunyi.
Taki sebagai pelayan yang seharusnya menjaga jarak, melihat dari dekat bagaimana hati manusia bisa retak oleh hasrat yang terpendam.
Tema besar: kesetiaan (kesetiaan sebagai pelayan, sebagai istri, kepada janji dan kewajiban), pengorbanan (apa yang dikorbankan demi menjaga citra, nama baik, keutuhan rumah tangga), dan rasa rindu & nostalgia terhadap masa lalu yang tak bisa kembali.
Baca juga: Waralaba Terminator: Dari Film Kultus 1984 Hingga Dark Fate 2019
Catatan
The Little House (2014) bukan film action, tapi kekuatannya terletak pada keheningan dan emosi halus. Ini bukan tontonan untuk mereka yang suka adegan cepat; ini film untuk yang suka merasakan merindukan, tertekan,dan akhirnya menghormati apa arti rumah dan kesetiaan.
Editor : Redaksi