SURABAYA – Menteri Agama RI Nasaruddin Umar mengapresiasi harmoni lintas agama yang tumbuh di Kota Surabaya. Dalam kegiatan “Harmoni Umat Beragama Jawa Timur” di Royal Residence, Wiyung, Menag menyebut keberadaan enam rumah ibadah dari agama berbeda yang berdiri berdampingan sebagai simbol nyata cinta kasih antarumat.
“Saya sangat bahagia dengan adanya acara ini. Lebih baik lebih banyak rumah ibadah daripada rumah preman. Rumah ibadah adalah pertanda cinta kasih dari para pemeluknya,” ujar Menag, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Kemenag Jatim Apel Hari Santri Nasional: Santri Diminta Tetap Berkontribusi untuk Bangsa dan Negara
Menag menegaskan, rumah ibadah bukan hanya tempat ritual, melainkan juga pusat pembinaan moral dan penggerak kebaikan sosial. Ia berharap model kerukunan di Surabaya bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Menag juga menekankan pentingnya teladan Nabi Muhammad SAW yang selalu menjunjung persaudaraan dan penghormatan kepada umat beragama lain.
Baca juga: Gerakan Wakaf Uang Dorong ASN Jadi Pelopor Kesejahteraan Masyarakat
“Indonesia adalah lukisan Tuhan, dengan warna-warni perbedaan yang membentuk harmoni,” tuturnya.
Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Abu Rokhmat, menilai kerukunan lintas agama di Surabaya patut ditiru oleh kota lain.
Baca juga: Negara Hadir Penuhi Hak Jemaah, Kemenag dan Saudia Serahkan Santunan Extra Cover
“Kegiatan ini menggambarkan harmoni dan kerukunan umat beragama yang nyata. Semoga Surabaya dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lainnya untuk hidup rukun,” ujarnya.
Acara ditutup dengan doa lintas agama yang dipimpin pemuka enam agama, menjadi penegasan bahwa cinta kasih dan keharmonisan adalah fondasi kehidupan berbangsa.
Editor : Redaksi