JAKARTA - God’s Pocket merupakan film yang terasa seperti potret kota kecil di Amerika yang penuh rahasia, kebohongan, dan rasa putus asa. Disutradarai oleh John Slattery, film ini menandai debut penyutradaraan aktor Mad Men itu, dan dibintangi Philip Seymour Hoffman, Christina Hendricks, serta John Turturro.
Baca juga: Assassination Games: Dua Pembunuh, Satu Target, Satu Dilema
Cerita berpusat pada Mickey Scarpato (Philip Seymour Hoffman), pekerja kasar yang hidup di lingkungan keras bernama God’s Pocket. Saat anak tirinya, Leon, tewas dalam kecelakaan di tempat kerja, Mickey mencoba menutupi kebenaran demi menenangkan sang istri, Jeanie (Christina Hendricks).
Tapi kebohongan kecil itu tumbuh jadi masalah besar. Seorang jurnalis lokal mulai mengendus kejanggalan, dan kematian Leon ternyata tidak sesederhana yang dikira. Dalam suasana kumuh dan penuh frustrasi, film ini menggambarkan bagaimana sebuah kota bisa menelan warganya sendiri.
Baca juga: Assassination Games: Dua Pembunuh, Satu Target, Satu Dilema
Hoffman tampil luar biasa tenang tapi rapuh, keras tapi menyimpan kesedihan dalam. Ia membawa Mickey jadi sosok yang bukan pahlawan, tapi manusia biasa yang berusaha bertahan di dunia yang terus memojokkannya.
Slattery tidak membuat film moralistik. Ia justru menunjukkan sisi suram kehidupan sehari-hari, utang, kehilangan, cinta yang kering, dan rasa malu yang tak pernah selesai. Semua dikemas dalam gaya yang muram, tapi penuh ironi.
Baca juga: The Village: Ketika Ketakutan Jadi Bahasa Kekuasaan
Warna sinemanya dingin dan kotor menggambarkan atmosfer God’s Pocket sebagai tempat yang seakan lupa oleh waktu. Humor gelap sesekali muncul, tapi bukan untuk membuat tertawa, melainkan menegaskan betapa getirnya kehidupan di sana.
God’s Pocket bukan kisah kriminal atau misteri semata. Namun potret manusia yang terjebak dalam lingkaran kebohongan dan nasib buruk. Sebuah film kecil, tapi dengan emosi yang besar seperti kota yang tampak tenang, padahal menyimpan luka yang dalam.
Editor : Redaksi