SWCF 2025, Surabaya Kembali Jadi Panggung Harmoni Dunia

Reporter : Aldi Fakhrudin
Pembukaan Surabaya World Choral Festival 2025

SURABAYA – Surabaya World Choral Festival (SWCF) 2025 resmi dibuka di Balai Pemuda Surabaya dengan kehadiran lebih dari 1.500 peserta dari empat negara dan 12 provinsi Indonesia. 

Kegiatan ini disambut baik oleh Herlina Harsono Njoto sebagai Pelindung Kegiatan SWCF 2025, menurutnya posisi Surabaya sebagai kota yang ramah bagi kegiatan seni berskala global. SWCF sendiri pertama kali digelar di Surabaya di tahun 2024.

Baca juga: Peringati Hari Pahlawan, Cak Yebe Tekankan Kerja Nyata Wujud Perjuangan Masa Kini

“Saya menyambut para peserta Surabaya World Choral Festival 2025 di Kota Pahlawan. Kami dengan bangga membuka pintu kota ini untuk semua orang, dan berharap anda semua dapat menikmati keindahan setiap sudut Surabaya,” ujarnya, Kamis (13/11).

Herlina yang juga Anggota DPRD Kota Surabaya ini menuturkan, terlaksananya SWCF tahun kedua ini merupakan hasil kolaborasi kuat antara Pemkot Surabaya dan komunitas seni. Dia memberi apresiasi kepada Wali Kota Eri Cahyadi serta jajaran dinas yang ikut memastikan kesiapan seluruh rangkaian acara.

“Apresiasi atas support dan dedikasi luar biasa dari Bapak Eri Cahyadi dan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) serta seluruh dinas terkait, sehingga Surabaya World Choral Festival bisa terlaksana dengan maksimal untuk kedua kalinya ini," ucapnya.  

Herlina juga mengapresiasi peran Bandung Choral Society dan kepemimpinan Tommyanto Kandisaputra yang sukses membawa festival ini naik kelas dan semakin dikenal di tingkat internasional. Dia berharap penyelenggaraan berikutnya dapat semakin besar dan inklusif.

“Kami mengapresiasi Bandung Choral Society yang telah bersinergi mewujudkan acara berskala internasional ini,” katanya. 

Baca juga: WPW 98 Resolution Network Bagikan 2.000 Paket Sembako di Surabaya dan Semarang

Herlina mengatakan bahwa SWCF adalah ruang bertemu yang mempersatukan budaya dan manusia melalui musik. Dia menyebut Surabaya berhasil menunjukkan energi yang membuat peserta merasa diterima.

“Festival ini adalah jembatan yang menyatukan banyak bangsa dalam satu bahasa universal musik. Surabaya memberi atmosfer yang membuat setiap peserta merasa pulang, bukan hanya datang untuk bertanding,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Artistik SWCF 2025, Tommyanto Kandisaputra, mengatakan bahwa tahun ini SWCF diikuti 29 kelompok paduan suara dan 48 penampil solo dari 11 provinsi di Indonesia, Malaysia, Taiwan, Inggris, dan Amerika Serikat. Menurut dia, keberagaman itu menjadi kekuatan yang memperkaya SWCF 2025 ini. 

“Kehadiran peserta dari berbagai negara dan daerah menunjukkan bahwa harmoni bisa tercipta ketika kita saling mendengar dan belajar satu sama lain,” tutur dia. 

Baca juga: DPRD Surabaya Targetkan Pembahasan Raperda RPPLH Rampung Dua Pekan

Program edukatif seperti workshop, choir clinic, hingga pertukaran budaya juga menjadi bagian penting dari SWCF 2025. Tommyanto melihat platform ini sebagai ruang tumbuh bagi musisi muda dan jembatan untuk memperluas jejaring internasional.

“Kami berharap SWCF dapat menjadi ruang yang menumbuhkan generasi baru musik paduan suara Indonesia yang percaya diri dan siap tampil di panggung dunia,” katanya.

Sebagai informasi: Festival internasional berlangsung sejak tanggal 12–15 November 2025, selain itu para peserta mendapat kesempatan tampil di gedung kesenian Balai Pemuda Surabaya, sekaligus menikmati suasana kota yang kaya sejarah, budaya, dan kuliner.

Editor : Redaksi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru