SURABAYA – Suasana penuh kekhidmatan terasa menyelimuti warga RT 9 Tanah Merah 4 Gang Sawi pada Kamis malam atau Jum’at legi (25/9). Di tengah kesibukan sehari-hari, warga kembali berkumpul dalam pengajian rutin, membawa serta keluarga dan anak-anak mereka. Kehadiran jamaah dengan hati yang ikhlas menghadirkan nuansa kebersamaan yang hangat, seolah mempertegas bahwa tradisi ini bukan sekadar ritual, melainkan ikhtiar meraih ridha Allah SWT.
Ketua RT 9, Abdul Mudjib, menyampaikan rasa syukurnya atas semangat warga yang tidak pernah surut dalam menjaga tradisi keagamaan ini.
Baca Juga: Bergas Aryo Dikhitan, Keluarga Besar Chaniago Syukuran dan Doakan Jadi Anak Sholeh
“Alhamdulillah, kegiatan rutin ini selalu ramai diikuti. Semoga pengajian ini menjadi jalan keberkahan, mempererat silaturahmi, serta menguatkan iman kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari,” tuturnya
Hal senada juga dirasakan oleh salah satu warga, Ibu Anil. Dengan mata berbinar, ia mengungkapkan betapa berharganya kebersamaan dalam lantunan doa dan dzikir.
Baca Juga: Momentum 11 Muharram, Achmad Hidayat: Membangun Tak Cukup dengan Akal, Perlu Hati dan Nyali
“Alhamdulillah, suasananya begitu khidmat. Kami merasakan kedamaian hati saat bersama-sama beristighosah, membaca Yasin, tahlil, dan mendengarkan tausiyah. Tradisi ini membuat kami semakin yakin bahwa kebersamaan dalam ibadah menghadirkan ketenangan dan rahmat Allah SWT,” ujarnya
Rangkaian acara pengajian diisi dengan istighosah, pembacaan Yasin, tahlil, doa bersama, hingga tausiyah agama yang menyejukkan hati. Tradisi malam Jum’at legi ini telah diwariskan sejak lama, menjadi benteng keimanan sekaligus sarana memperkuat ukhuwah Islamiyah di lingkungan Tanah Merah 4 Gang Sawi.
Baca Juga: Momentum 10 Muharram, Rutan Perempuan Surabaya Santuni Yatim
Dengan lantunan doa dan dzikir yang bergema, pengajian ini kembali menegaskan bahwa kebersamaan dalam ketaatan adalah sumber kekuatan umat, serta cahaya yang menuntun setiap hati menuju ridha Allah SWT
Editor : Redaksi
