SURABAYA,Tikta.id - RSUD dr. Soewandhie sediakan pelayanan pengobatan kanker melalui Oncology Center secara lengkap. Layanan Oncology Center tersebut hadir sebagai One Stop Service untuk Onkologi.
Kehadiran Oncology Center atau pelayanan radioterapi ini merupakan bagian dari upaya pemkot mewujudkan Medical Tourism Surabaya. Medical Tourism merupakan wisata berbasis kesehatan yang diharapkan dapat menarik wisatawan dari luar negeri untuk berobat di Surabaya.
Baca juga: KPU Surabaya Sebut Pemeriksaan Kesehatan Bacakada Sesuai Rekomendasi
Perlu diketahui, Oncology Center di RSUD dr. Soewandhie dilengkapi dengan tiga alat canggih untuk menunjang kebutuhan medis. Ketiga alat tersebut, yang pertama adalah LINAC Varian Truebeam. Alat dengan sinar-X energi tinggi dan elektron ini dapat membunuh target kanker sebagai radiasi eksterna.
Kemudian alat kedua adalah Brakhiterapi Bebig Saginova. Di mana alat yang dilengkapi sumber radioaktif Cobalt-60 tersebut, dapat untuk membunuh target kanker dari jarak dekat. Sedangkan alat ketiga adalah CT Simulator, yang digunakan mensimulasikan posisi penyinaran dan citra pasien untuk treatment radiasi.
Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, drg. Yuli Astuti Saripawan mengapresiasi terhadap peningkatan pengembangan pelayanan di RSUD dr. Soewandhie Surabaya.
"Ini salah satu rumah sakit pemerintah daerah (pemda) yang dengan swadaya sendiri untuk membangun, kemudian mengadakan alat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, saya apresiasi," kata drg. Yuli Astuti Saripawan.
Ia juga menyatakan bahwa layanan radioterapi tersebut, tentunya bisa dicover melalui BPJS Kesehatan. Namun hal ini dapat diterapkan apabila sudah ada Memorandum of Understanding (MoU) atau kerjasama antara RSUD dr. Soewandhie dengan BPJS Kesehatan.
"Jadi, dalam hal ini (layanan radioterapi) tidak hanya (bisa diakses) orang-orang mampu saja, tapi orang-orang dengan BPJS nanti akan tercover. Tinggal dari rumah sakit melaksanakan MoU, ini dalam proses," jelasnya.
Baca juga: Pemeriksaan Kesehatan Cawali Surabaya, RSUD Soewandie Terjunkan Dokter Spesialis
Menurutnya, kanker merupakan satu di antara 10 jenis penyakit yang menjadi prioritas penanganan Kemenkes. Hal tersebut berdasarkan hasil evaluasi Kemenkes terhadap tingkat kematian dan pembiayaan BPJS.
"Makanya kita berusaha memprioritaskan. Prioritas itu adalah mulai penanganan sedini mungkin, sampai ketika orang itu sudah sakit kita tangani. Jadi jangan sampai orang datang (ke rumah sakit) sudah stadium empat," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD dr. Soewandhie Surabaya, dr. Billy Daniel Messakh menyampaikan bahwa untuk sementara ini pasien yang sudah dirawat di layanan radioterapi masih bersifat umum. Namun, ia menargetkan pada Desember 2023, layanan ini bisa digunakan oleh pasien BPJS.
"Proses (kerjasama BPJS) sedang berjalan, kemungkinan besar Desember kita sudah mulai. Jadi, pasien yang sudah dirawat sementara umum, karena umum begitu mahalnya, itu yang menyebabkan jumlah pasien masih empat orang," kata Billy.
Baca juga: Tahapan Pilkada Serentak 2024, Erji Lakukan Pemeriksaan Kesehatan di RSUD Soewandie
Ia juga mengungkapkan bahwa sejak Januari sampai November 2023, RSUD dr Soewandhie sudah melakukan 1000 kali pelayanan kemoterapi kanker. Nah, apabila itu dikonversi, maka jumlah pasiennya sekitar 350 orang.
"Kalau tahun sebelumnya (2022), itu hanya 275. Jadi dari tren ini kita lihat semakin lama semakin meningkat. Nah, apakah itu semua warga Surabaya, masih campur. Tapi pasti angkanya itu makin lama makin meningkat," ujarnya.
Oleh karenanya, Billy menyatakan bahwa RSUD dr. Soewandhie Surabaya berupaya membuat pelayanan terapi agar lebih efektif. Bagaimana layanan itu menjadi lebih cepat, termasuk dengan diagnosisnya.
"Untuk itulah layanan radioterapi ini diadakan," pungkasnya.
Editor : Redaksi