SURABAYA - Potensi hujan lebat di Jawa Timur diprediksi masih akan terjadi hingga awal tahun 2025. Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, ini dikarenakan ada beberapa fenomena yang terjadi bersamaan, yaitu selain menjelang puncak musim hujan juga ada fenomena La Nina.
"Untuk Jawa Timur kami memprediksi potensi hujan lebat masih dapat terjadi hingga awal tahun karena ada beberapa fenomena yang terjadi bersamaan, selain karena menjelang puncak musim hujan juga ada fenomena La Nina yaitu anomali iklim global yang mengakibatkan meningkatnya pembentukan awan-awan hujan dan meningkatkan curah hujan hingga mencapai 20 persen di Jawa Timur, NTT juga kena," kata Dwikorita.
Baca juga: Tak Ada Payung, Pelepah Daun Pisangpun Jadi
Berdasar itulah, Dwikorita mengaku jika pihaknya telah berkoordinasi dengan BMKG Jawa Timur dan BPBD Jawa Timur untuk menandai zona bahaya, seperti daerah dengan rawan longsor atau rawan banjir.
"Kami sudah koordinasikan dengan BMKG Jawa Timur dan BPBD Jawa Timur untuk menandai zona bahaya seperti rawan longsor. Masyarakat juga disosialisasikan ada peringatan dini tiga hari sebelumnya, sehingga dengan diketahuinya zona rawan longsor atau rawan banjir, maka diharapkan aparat setempat bisa membantu masyarakat untuk menjauh darti tempat itu," terangnya.
Baca juga: DSDABM Sebut Lelang Proyek Sudah Digencarkan Sejak Awal Tahun
Selain meminta zona bahaya di Jawa Timur agar ditandai, Dwikorita juga mengaku telah bekerja sama dengan BNPB dan TNI untuk menyiapkan modifikasi cuaca bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Di samping itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati juga mengimbau kepada masyarakat agar menginstal aplikasi Info BMKG, agar senantiasa mendapatkan info prakiraan cuaca terbaru, khususnya saat melakukan mudik Natal dan tahun baru.
Baca juga: Meski Masuk Musim Hujan, DPKP Surabaya Imbau Warga Tetap Waspada Kebakaran
"Silahkan menginstal, di sana ada informasi cuaca selama Nataru, juga akan muncul info jalur-jalur mudik," pungkasnya.
Editor : Redaksi