SURABAYA,Tikta.id - Legislator Partai Gerindra Surabaya Ajeng Wira Wati meminta dana Bopda untuk sekolah swasta maupun negeri sebaiknya digunakan untuk menambah fasilitas dan sarana belajar di sekolah.
"BOPDA itu rutin, tetapi tetap kurang, lebih baik (dipergunakan) menambah fasilitas sarana belajar masing-masing sekolah." kata Ajeng kepada wartawan, Minggu (7/1).
Baca juga: Audensi dengan Fraksi Gerindra, IKA PMII Perjuangan Sorot Fasilitas Umum dan Command Center 112
Maka dari itu, Ajeng mendorong dana Bopda dipergunakan untuk pengadaan laboratorium bahasa dan olahraga.
Pun tambah caleg incumbent Partai Gerindra dapil Surabaya I, melalui dana Bopda ini tidak ada gedung sekolah yang masih rusak atau fasilitas kurang memadai.
"Misalnya atap bocor, rapuh dan kerusakan lainnya."ujar Ajeng.
Wakil Ketua Komisi D DPRD tersebut memaparkan, segala fasilitas pendidikan baik akademis ataupun pemenuhan pembelajaran karakter holistik juga harus terpenuhi.
Baca juga: Ketua Fraksi Gerindra Surabaya, Minta Optimalkan Satgas Teman Sebaya
Begitu juga tempat ibadah dan sarana alat transportasi di setiap sekolah, Ajeng meminta juga harus lengkap dan memadai.
Ajeng menambahkan, sebagai lembaga penyelenggara pendidikan, sekolah juga harus ramah anak, maksudnya dalam pembelajaran itu harus tanpa adanya diskriminasi.
"Jangan ada diskriminasi. Semua murid harus terlibat dan mendapatkan kesempatan yang sama untuk menambah potensi diri, mengembangkan diri sama dengan murid lainnya," tandasnya.
Baca juga: Ini Catatan Penting Fraksi Gerindra Terkait Rancangan Perubahan APBD Surabaya 2024
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak untuk duduk bersama guna merumuskan penggunaan dana BOPDA tersebut untuk keberlangsungan proses belajar siswa.
Hal itu disampaikan Eri Cahaya dalam pengarahan kepada segenap Koordinator Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), para guru dan tenaga pendidik SD dan SMP Negeri maupun Swasta se-Surabaya, di Gedung Sawunggaling.
"Saya meminta disepakati antara sekolah negeri dan swasta, standar minimal Surabaya seperti apa? Bukan saya yang menentukan, tapi dudukbersama,” katanya.
Editor : Redaksi