Kunjungan Maraton Menteri Wihaji Fokuskan Pengentasan Stunting

Reporter : Ika chairani
Kunjungan Menteri Wihaji

SURABAYA — Upaya percepatan penurunan stunting kembali menjadi perhatian utama Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, melalui rangkaian kunjungan kerja maraton di Kabupaten Lamongan, Kamis (4/12). 

Sejak pagi hingga malam, Wihaji turun langsung ke rumah warga, meninjau titik keluarga risiko stunting, hingga meresmikan pusat konsultasi keluarga di lingkungan pesantren.

Baca juga: BKKBN Jatim Gelar Media Gathering, Ajak Awak Media Kunjungi Keluarga Risiko Stunting

Kunjungan dimulai dari Dusun Sekar Putih, Desa Rancang Kencono, Kecamatan Sekaran. Di lokasi pertama ini, Wihaji mendatangi rumah ibu hamil delapan bulan yang masuk kategori Keluarga Risiko Stunting (KRS). 

Ia memeriksa air, dapur, dan kondisi hunian sebelum memastikan intervensi akan diberikan.

“Memang layak dibantu. Insya Allah rumahnya akan kami bangunkan, ekonominya kami bantu modal, dan motornya yang hilang akan kami ganti,” ucap Wihaji.

Ia menegaskan bahwa instruksi Presiden adalah penanganan konkret bukan hanya seminar, rapat, atau wacana panjang.

“Menyelamatkan satu orang sama dengan menyelamatkan satu generasi. Negara harus hadir.” katanya.

Dari Sekaran, rombongan menuju Pendopo Kabupaten Lamongan untuk menghadiri peluncuran Program SIDAYA (Lanjut Usia Berdaya, Wujud Cinta Nyata) sebagai upaya meningkatkan layanan bagi lansia agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi.

Agenda berlanjut ke titik kedua KRS Genting di Desa Siman. Di lokasi ini, Wihaji kembali menyisir keluarga risiko stunting mulai ibu hamil hingga keluarga dengan baduta sembari memastikan bantuan perbaikan rumah dan bantuan ekonomi diterima tanpa hambatan administratif.

Menjelang malam, kegiatan berlanjut di Pondok Pesantren Al-Fattah, Desa Siman. Setelah melaksanakan salat Magrib dan Isya berjamaah, Wihaji meresmikan Pusat Konsultasi Keluarga Sakinah (PKKS) yang ditujukan untuk santri dan masyarakat sebagai ruang edukasi dan pendampingan keluarga. 

Baca juga: Persit dan BKKBN Sinergi Cegah Stunting, Wujudkan Indonesia Emas 2045

Agenda berlanjut dengan dialog bersama 1.000 santri mengenai peran generasi muda dalam membangun keluarga bangsa.

“Negara ini akan baik bila dimulai dari unit terkecil: keluarga. Maka keluarga harus dipersiapkan menjadi keluarga yang kuat agar melahirkan generasi berkualitas,” jelasnya.

Malam harinya, Wihaji memilih bermalam di Pondok Al-Fattah sebagai bentuk penghormatan sekaligus kedekatan dengan kalangan pesantren.

Kunjungan ini turut diikuti Anggota DPR RI Labib dan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, Bupati menegaskan bahwa Lamongan terus memperkuat program penanganan stunting melalui kolaborasi multipihak.

“Beberapa program sudah berjalan, termasuk Genting yang melibatkan pengusaha dan orang tua asuh,” ujar Yuhronur.

Baca juga: BKKBN Jatim Apresiasi Peran Media, Angka Stunting Turun Jadi 14,7 Persen

Selama kunjungan, Wihaji berkali-kali mengingatkan bahwa bantuan untuk keluarga risiko stunting tidak boleh dipersulit oleh birokrasi.

“Kalau layak dibantu, ya dibantu. Tidak perlu syarat rumit,” ucapnya 

Rangkaian kunjungan kerja ini memperlihatkan komitmen pemerintah untuk hadir langsung di tengah masyarakat dan memastikan program pengentasan stunting berjalan tepat sasaran.

“Dari pagi sampai malam, inilah bentuk komitmen kami. Insya Allah besok kami lanjutkan kembali pengecekan lapangan,” tutup Wihaji.

Editor : Redaksi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru