SAMPANG – Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, Musyafa Safril, menghadiri Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) yang digelar Pimpinan Cabang GP Ansor Sampang di Hotel Wisata Camplong, Sabtu (17/5).
Pada pelatihan yang memasuki hari ketiga tersebut, Musyafa tampil sebagai pemateri utama dengan materi tentang ideologi kebangsaan dan posisi strategis GP Ansor dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca Juga: Bank Jatim Diduga Tahan Ijazah Karyawan, LBH GP Ansor Desak Pemprov Bertindak
“Sejak awal berdiri, GP Ansor memiliki fondasi ideologis yang kokoh dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tidak benar jika ada yang menyebut Ansor pernah berjarak dengan negara,” tegas Musyafa
Ia menegaskan, GP Ansor sejak awal menyatakan kesetiaan kepada Pancasila, UUD 1945, dan NKRI. Komitmen itu, menurutnya, merupakan warisan para ulama dan pendiri bangsa yang harus terus dijaga.
“Tidak ada satu pun catatan sejarah yang menunjukkan Ansor terlibat dalam makar atau pemberontakan. Justru Ansor selalu di garda depan menjaga keutuhan bangsa dan menyuarakan kebenaran,” lanjutnya.
Dengan nada penuh semangat, ia menyebut bahwa kader Ansor-Banser lahir dari rahim perjuangan, bukan warisan kolonial.
“Darah yang mengalir di tubuh kader Ansor-Banser adalah darah pejuang, bukan darah VOC,” jelasnya.
Baca Juga: Ketua Ansor Jatim Sampaikan Pesan Lucu Soal Cinta di Depan Gus Fawait
Musyafa juga menyinggung tiga pilar kebangsaan yang menurutnya harus dijaga bersama: TNI sebagai penjaga kedaulatan, Polri sebagai pengawal ketertiban, serta kiai dan santri sebagai penjaga loyalitas terhadap negara.
“Tiga pilar ini menjadi fondasi tegaknya NKRI. Tanpa peran moral dan spiritual dari ulama dan santri, bangsa ini kehilangan arah,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, ia juga mengajak peserta mengingat kembali sejarah kelahiran GP Ansor pada 24 April 1934, jauh sebelum TNI terbentuk. Hal itu, katanya, menunjukkan kiprah awal pemuda pesantren dalam perjuangan kebangsaan.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, yang mengakui dan menghormati integritas GP Ansor.
Baca Juga: PW Ansor Jatim Ajak Pemuda Bangkit dan Jadi Motor Inovasi
“Saya sangat menghormati Pangdam V/Brawijaya. Beliau pernah menyampaikan langsung bahwa Ansor-Banser adalah gerakan ideologis yang tak diragukan integritasnya,” ungkap Musyafa.
Musyafa mengingatkan agar GP Ansor tetap bersikap kritis dan konstruktif meski menjalin sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah.
“Ansor adalah mitra strategis pemerintah. Tapi sebagai mitra, kita wajib menyampaikan kritik yang membangun demi kemaslahatandan keadilan,” pungkasnya.
Editor : Redaksi