PEMALANG - Bagi warga Pemalang kuliner tradisional Serabi sudah tak asing lagi dengan jajanan tradisiona ini.. Cemilan berbahan dasar tepung beras tersebut,biasanya marak kita jumpai di tepian jalan pedesaan dan pinggiran kota dengan wajan mungil di atas tungku tanah liat yang khas.
Pada umumnya jajanan tradisional Serabi dimakan dengan campuran santan kelapa atau serundeng parutan kelapa, akan tetapi ada Kuliner Serabi khas Desa Cikendung, Kecamatan Pulosari, yang berbeda baik rasa atau cara menikmatinya
Baca Juga: Dari Limbah Korek Api dan Parolon Bekas Jadi Cuan
Serabi tawar yang dijual oleh Mbah Tin (70 warga Cikendung Krajan RT.011/02 Pulosari ini, Berbeda dengan serabi yang biasa ditemukan di Pemalang pesisir atau daerah perkotaan, dimana cara makannya menggunakan santan kelapa atau gula jawa.
"Kalau serabi Pulosari lebih enak dimakan dengan gorengan, karena kondisi cuacanya kan Pulosari dingin dekat lereng Gunung Slamet, sehingga jajanan serabi cendurung seperti makanan pokok nasi atau lontong," ujar Imas Meilina salah seorang warga setempat ,ketika djumpai di rumahnya pada Kamis (29/5).
Dirinya menambahkan, ada cara unik dalam menyantap hidangan asli Cikendung Krajan ini, biasa ditemani dengan segelas teh hangat tawar dan gorengan
"Jika lazimnya serabi disajikan dengan kuah santan, beda halnya dengan kuliner buatan mbah Tin, Biasanya menyantap serabi dengan ditemani gorengan tempe dan segelas teh hangat tawar," pungkasnya.
Dengan dibantu menantu dan anaknya,Mbah Tin nenek yang sudah berjualan selama 30 tahun lebih ini, berjualan serabi dirumahnya Setiap hari mereka sudah sibuk meracik adonan serabi tawar.
Baca Juga: Gubernur Jateng Tinjau Berbagai Tempat di Pemalang, Termasuk Desa Terdampak Rob
"Kalau sudah mulai masak biasanya sudah ada orang yang datang sampai pagi. Ada juga yang mengambil dagangan dari sini buat dijual keliling," katanya.
Pelanggan serabi tawar atau serabi tempe buatannya bukan hanya warga setempat. Banyak juga warga desa lain atau bahkan dari luar Pemalang yang sengaja datang untuk sekedar membeli, Salah satunya adalah Puput Widiharjo (28) seorang warga dari Bogor Jawa Barat, dirinya tak pernah absen mencicipi Serabi buatan Mbah Tin, jika silaturahmi ke saudaranya di Desa Cikendung.
"Serabinya memang tawar tapi sensasi cara makannya yang di cemil dengan gorengan bikin nagih terus," ujarnya.
Baca Juga: Jelang Iduladha, Penjual Hewan Kurban di Pemalang Mengaku Sepi Pembeli
Pemesan juga membeli serabi tawar untuk dihidangkan pada acara tahlil dan yasinan.Masyarakat Desa Cikendung mayoritas sebagai petani, jadi Ketika sesuai subuh dan mau berangkat ke kebun, biasanya mampir beli serabi buat bekal sarapan pengganti nasi.
Baik serabi tempe maupun gorengan tempe harganya relatif murah. Satuannya hanya Rp1.000. Dalam sehari rata-rata penjual Serabi tawar atau serabi Tempe Pulosari bisa menghabiskan lebih dari 7 kilogram tepung beras dan 15 bungkus tempe.
Agar cita rasa tradisional bisa dipertahankan, gorengan pelengkap serabi dimasak menggunakan tungku kayu bakar dan memakai kayu pohon kopi. Pasalnya Kecamatan Pulosari sendiri terkenal sebagai penghasil kopi di Kabupaten Pemalang. Serabi Tempe Kuliner Khas kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang Lereng gunung slamet.
Editor : Redaksi