SURABAYA,Tikta.id - Event Piala Dunia U-17 2023 yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) menimbulkan cerita menarik bagi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Surabaya Agus Hebi Njuniarto menuturkan, sebagai ujung tombak kebersihan stadion GBT senantiasa memberikan pelayanan terbaik.
Namun menurutnya sempat terjadi miss komunikasi dan menjadi viral karena GBT dianggap masih kotor atau tidak bersih. Itu sambung Hebi, lantaran Satgas tidak diperbolehkan masuk lantaran tidak punya kartu pass.
"Ada yang sempat viral, yaitu bukan karena kita tidak mau membantu, tapi memang tidak boleh masuk." kata Hebi kepada wartawan, Selasa (21/11).
Untuk itu tambah Hebi, pihaknya mengirimkan tong sampah juga meminta kartu pass ke FIFA, sehingga Satgas bisa masuk membersihkan sampah di GBT.
"Itulah dukanya menjadi panitia di Piala Dunia U-17 dan sukanya teman-teman bisa nonton pertandingan dengan gratis,"ujar Hebi
Untuk masalah bau sampah, Hebi memaparkan sejak pertandingan pertama 7 November 2023, Timnas Maroko enggan untuk latihan karena asap dan bau sampah. DLH pun akhirnya melakukan kordinasi dengan pengelola TPA untuk menghentikan pengelolaan sampah.
"Dan dari tiga pertandingan terakhir GBT bebas dari bau dan sampah, cuma pengawasan ini harus ekstra ketat karena melibatkan banyak orang di titik-titik bau melibatkan banyak orang, sehingga benar-benar tidak ada bau di sekitar GBT. "paparnya.
Untuk sterilisasi di titik intergensi, seperti lapangan ABC, pintu barat, utara, timur dan selatan DLH menempatkan beberapa satgas untuk mengecek bau.
"Begitu ada bau semriwing dan sebagainya kita cari sumbernya. Alhamdulillah selama pertandingan berlangsung aman dari bau. Sehingga dapat berjalan dengan baik. "imbuhnya
Hebi menjelaskan, kondisi saat ini masih aman, begitu pula dengan pertandingan selanjutnya diharapkan juga aman dari bau TPA, sebab kebersihannya telah dijaga selama pertandingan.
Hebi menjelaskan, menurut keterangan FIFA GBT ke depannya akan digunakan FIFA untuk even-even sepak bola internasional. Sehingga pihaknya akan mempersiapkan sampah di kota Surabaya bisa dikelola dengan teknologi, atau di tempat lain.
"Supaya nanti stadion GBT bisa digunakan untuk even-even dunia. Jadi memang GBT itu sudah di rekomendasi oleh FIFA, memang penilaian terbaik dari empat stadion yang terbaik adalah stadion GBT." urainya.
"Begitu pula pada saat U-21 kemarin ada lima lokasi veneu dan FIFA juga menilai bahwa stadion GBT masih yang terbaik," urai Agus Hebi.
Baca juga: Merchandise Piala Dunia U17 Karya UMKM Surabaya Mulai Dipasarkan, Ini Lokasinya!
Editor : Redaksi