Sleman, Tikta.id - President IMA Suparno Djasmin mengatakan, para pemasar yang tergabung dalam Indonesia Marketing Association (IMA) diminta lebih cepat menyesuaikan diri bila ingin memenangkan persaingan di masa depan.
Ia mengatakan, para pemasar harus cepat menyesuaikan diri dengan mempertimbangkan berbagai kondisi yang datang begitu cepat.
Baca juga: Yona Bagus Widyatmoko; Suplyer Program Makan Bergizi Gratis Harus Memiliki Sertifikasi Halal
“Kondisi dunia dan domestik sekarang ini banyak sekali dipengaruhi oleh peristiwa yang tidak bisa diprediksi secara persis, karena banyak sekali parameter yang harus digunakan, akibat kondisi yang tidak normal (perang), bencana alam, perkembangan sosial ekonomi yang belum stabil,” ujar Suparno Djasmin, dalam acara Studium Generale di Auditorium University Club Universitas Gadjah Mada (UGM) Jumat, 2 Mei 2024.
Acara ini merupakan rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang dilaksanakan pada 2-4 Mei 2024, yang dibuka dengan acara kuliah umum bertajuk “Inclusive Immersive Marketing for Better Indonesia”.
Direktur Perencanaan UGM Ely Susanto menyebutkan, UGM sedang melakukan kajian terkait transformasi digital dengan Kominfo yang dapat digunakan untuk mendukung perkembangan pemasaran kedepannya dalam 4 sektor, infrastruktur digital, pemerintah digital, ekonomi digital dan masyarakat digital.
Baca juga: Rakernas IMA 2024, IMA Chapter Jakarta Ditunjuk Jadi Tuan RumahÂ
“Kajian ini sangat intensif, karena hasilnya akan bisa digunakan sebagai pegangan untuk masa depan, seperti apa saja yang dibutuhkan masyarakat di masa depan.” terangnya.
Founding Chairman IMA, Hermawan Kartajaya mengatakan, saat berada di masa Marketing 6.0 menuju 7.0, sehingga penggunaan teknologi terkini baik teknologi audio visual maupun teknologi yang berbasis kecerdasan buatan menjadi hal yang sangat penting.
"Yaitu untuk memberikan experience yang imersif kepada target konsumen untuk sesuatu yang positif.” katanya.
Editor : Redaksi