Tikta.id - Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri), Irjen Dedi Prasetyo, memimpin kegiatan pengambilan sumpah dan penandatanganan pakta integritas seleksi terpadu Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) dan pendidikan kepemimpinan bagi anggota Polri hari ini. Dia mengatakan proses seleksi sudah berbasis IT.
Awalnya, Irjen Dedi menuturkan seleksi terpadu dilaksanakan serentak pada Agustus 2024 agar para calon perserta didik dapat melaksanakan tugas sehari-hari, yakni pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dengan maksimal. Apalagi, lanjut Dedi, mengingat akan terselenggaranya Pilkada Serentak 2024.
Baca juga: DPO Kasus Judi Online W88 Berhasil Ditangkap Polri di Filipina
"Mengapa seleksi terpadu dilaksanakan serentak di 38 provinsi di Bulan Agustus? Seleksi dilaksanakan karena mengantisipasi pengamanan Pilkada 2024, agar dinamika, stabilitas keamanan bisa dijaga," jelas Irjen Dedi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/8)
"Karena pamen, Kombes, AKBP, Kompol, bintara tinggi, yang mengikuti proses seleksi bisa fokus saat dibutuhkan untuk melakukan pengamanan di wilayahnya masing-masing," lanjutnya.
Untuk diketahui penandatanganan pakta integritas dan pengambilan sumpah ini berlangsung secara tatap muka serta virtual. Irjen Dedi memimpin kegiatan ini dari Mapolda Kalimantan Timur (Kaltim).
"Keamanan pemilu adalah keharusan yang harus di jaga. Semua fokus pengamanan pilkada, perlu kerja keras, sinergitas dan inovasi dalam menjaga situasi kamtibmas," ucap mantan Kadiv Humas Polri ini.
Baca juga: Cegah Paham Radikalisme, Polri Tekankan Pentingnya Upaya Kontra Radikal
Irjen Dedi menekankan sejumlah hal kepada panitia seleksi yang wajib menjadi pedoman dalam pelaksanaan seleksi yakni penerapan prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis (BETAH), penggunaan wewenang tanpa menyalahi aturan dan pengawasan optimal. "Lakukan antisipasi dan pengawasan yang optimal agar tidak terjadi permasalahan, kendala dan hambatan dalam pelaksanaan seleksi," tegas Irjen Dedi.
Kepada pengawas internal, eks Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng) ini juga berpesan agar tak terjadi pelanggaran selama proses seleksi. Kemudian untuk pengawas eksternal, Irjen Dedi berharap dapat melakukan audit dan tak segan melapor kepada dirinya jika menemukan dugaan pelanggaran selama proses seleksi.
"Bagi tim audit IT, agar melakukan audit terhadap perangkat komputer dan jaringan internet yang digunakan untuk menghindari adanya penyimpangan dalam pelaksanaan seleksi," ujar Irjen Dedi.
Baca juga: Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba Senilai Rp 1,5 Triliun
Terakhir pada seluruh peserta seleksi, Irjen Dedi menekankan soal kepercayaan pada kemampuan diri sendiri dan peringatan agar menghindari hal yang melanggar aturan seleksi. "Sosialisasikan dan manfaatkan layanan pelaporan aduan seleksi Dikbang melalui hotline #LaporBang," imbuh Irjen Dedi.
Irjen Dedi menuturkan animo seleksi program Pendidikan Alih Golongan Tahun 2024, Sespimmen Polri Dikreg ke-65, Sespimti Polri Dikreg ke-34, PPRA LXVIII Lemhannas RI dan PKN Tingkat I LAN RI Tahun 2025 tahun ini meningkat. Dia menuturkan proses seleksi saat ini sudah berbasis IT.
"Peserta seleksi animo tahun ini cukup banyak. Sespimti 191 orang, Lemhanas 67 orang, PKN 1 98 orang, 974 Sespimmen," terang Irjen Dedi.
Editor : Redaksi