KEDIRI - Sekolah Dasar Islam Nadhlatul Ulama (SDI NU), Pare, Kediri, mempunyai cara sendiri dalam memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2024, yang biasanya diperingati pada tanggal 22 Oktober.
Mereka memberangkatkan, 600 siswa/siswi ziarah ke makam Muassis NU di Jombang, yang dibagi tiga kelompok selama 3 hari, Senin memberangkat dua kelas, kelas 1 dan kelas 2, Selasa dan Rabu kelas 3 dan 4.
Baca juga: Momentum Hari Pahlawan, Legislator PKB Dianugerahi Kehormatan Majelis Dzikir Kiai Ageng Basyariyah
Kepala Sekolah SDI NU Pare, Siti Ulifah, saat dikonfirmasi pewarta melalui WA Rabu, (30/10) menjelaskan kegiatan, ziarah ini memaknai tema HSN 2024 "Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan" menjadi bagian dari semangat kegiatan, para guru dan murid.
Kegiatan HSN 2024, ingin mengenalkan secara langsung kepada siswa-siswi, sosok para ulama yang berjasa dalam mempertahankan kemerdekaan dari para penjajah.
"Kami ingin mengajak siswa untuk mengenal langsung sosok ulama yang telah berjasa pada negeri ini. Biar pengetahuan mereka tidak sebatas teori dan wacana di buku," katanya.
Setelah mengetahui dan mengenal tokoh-tokoh pahlawan, siswa diharapkan mampu meneladani sikap para ulama, KH Bisri Samsuri, KH Wahab Chasbullah, dan KH Abdurrahman Wahid.
Sebelum melaksanakan ziarah ke makam Muassis NU yang menjadi pahlawan Nasional, para siswa-siswi terlebih dahulu ziarah ke makam para leluhur yang telah berpulang.
Baca juga: Bersama Santri Polres Kediri Kota Vespa Touring Religi
"Sebelumnya, pada beberapa hari yang lalu, para siswa-siswi diminta melakukan ziarah pada leluhur, keluarga terdekat yang telah berpulang," tambahnya.
Sementara itu, Mu'lina Shohib, cucu KH Bisri Syansuri merespons positif kegiatan tersebut.
"Mengenalkan anak-anak sejak dini mengenai keberadaan ulama, khususnya tokoh NU dan pesantren," katanya.
Baca juga: Peringati HSN 2024 IPNU Gelar Lomba Banjari
Lebih lanjut ia menyatakan dukungannya terkait pelaksanaan kegiatan tersebut.
Menurutnya, kegiatan ini perlu dilakukan agar menjadi media mengenalkan anak-anak mengenai ritual ziarah di makam tokoh NU dan Kyai.
"Minimal cerita mengenai perjuangan beliau-beliau disertai dengan pengenalan tempat tinggal tokoh tersebut," tambahnya.
Editor : Redaksi