CILEGON - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-79, ribuan siswa Sekolah Dasar (SD) se-Kota Cilegon menampilkan atraksi rampak silat yang memukau di Alun-Alun Kota Cilegon.
Acara ini dihadiri oleh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, pejabat Dindik Kota Cilegon, serta tokoh-tokoh pencak silat dari tiga aliran besar di Banten, yakni Terumbu, TTKDH, dan Bandrong, yang dikenal sebagai "Tiga Pilar". Jumat (20/12)
Baca juga: Perkenalkan Budaya, IKAMI Sulsel Surabaya Tampilkan Teater Passompe II Episode Annyorong Lopi
Ketua PGRI Kota Cilegon, Humaedi, yang juga Ketua Pelaksana HUT PGRI, menyampaikan, kegiatan ini merupakan wujud implementasi Peraturan Walikota (Perwal) Nomor 52 Tahun 2021 tentang Kurikulum Muatan Lokal di satuan pendidikan dasar.
“Pencak silat sebagai bagian dari muatan lokal telah berjalan di Kota Cilegon dengan melibatkan Tiga Pilar. Penampilan rampak silat ini akan menjadi agenda tahunan HUT PGRI,” ujarnya.
Ketua DPD Terumbu Kota Cilegon, Feriyana, bersama Ketua DPD TTKDH Halusi Hambali, dan Ketua DPD Bandrong Mustasim, menegaskan komitmen mereka dalam melestarikan seni bela diri tradisional.
Mereka menyatakan bahwa pelatih silat di tingkat SD dan SMP wajib memiliki sertifikat Tiga Pilar guna memastikan pengajaran yang terstandar dan berbasis sejarah peguron masing-masing aliran.
Baca juga: Pasopati Cakra Nusantara Serukan Pelestarian Budaya dan Semangat Juang
“Kami akan mengirimkan surat sosialisasi ke seluruh sekolah untuk memastikan jurus Tiga Pilar menjadi materi baku di tingkat SD dan SMP. Sertifikasi pelatih diperlukan agar tidak ada pelatih yang mengajarkan materi di luar standar,” kata Feriyana.
Dukungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon Heni Anita Susila, menyatakan dukungan penuh terhadap pelestarian budaya pencak silat.
“Kami setiap tahun mengadakan festival budaya pencak silat, baik dalam kategori tunggal, ganda, maupun rampak. Sinergi kami dengan Tiga Pilar membuktikan komitmen menjaga tradisi ini agar tidak hilang ditelan zaman,” tuturnya.
Baca juga: Bucin: Fenomena Budaya yang Tak Terhindarkan di Kalangan Generasi Muda
Para tokoh pencak silat juga menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Heldy Agustian atas Perwal Muatan Lokal serta dukungan dari Dinas Pendidikan.
“Pendidikan adalah pewaris budaya. Dengan memasukkan pencak silat ke dalam kurikulum, kita memastikan seni bela diri warisan Banten ini tetap lestari di generasi mendatang,” pungkas Humaedi.
Rampak silat ribuan siswa SD yang menjadi puncak acara ini berhasil menarik perhatian masyarakat Kota Cilegon, menjadi simbol harmonisasi antara pendidikan, budaya, dan pelestarian tradisi lokal.
Editor : Redaksi