KEDIRI - Langit malam Desa Lamong, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, pada Sabtu (22/11) terasa istimewa. Bukan hanya karena bulan yang bersinar, tapi karena hadirnya gemuruh gamelan dan tawa renyah warga yang tumpah ruah menyaksikan pagelaran wayang kulit.
Acara yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (melalui Disbudpar) dan DPRD Jatim ini sukses menarik perhatian ratusan warga yang turut membawa berkah bagi para pelaku usaha mikro.
Baca Juga: Wayang Kulit “Meruwat Jawa Timur”: DPRD Jatim Tunjukkan Syukur dan Pesan bagi Milenial
Malam itu, Dalang kondang Ki Cahyo Kuntadi tampil memukau, membawakan lakon berjudul "Wahyu Katentreman."sebuah cerita yang memiliki relevansi mendalam dengan kondisi sosial saat ini.
Kisah ini mengangkat tentang perjuangan para Ksatria Pandawa di bawah bimbingan Kiai Semar untuk memulihkan kedamaian di tengah kekisruhan negara.
Wahyu Katentreman (Ketentraman) digambarkan sebagai anugerah bagi mereka yang sabar, tekun beribadah, dan senantiasa menebar kebaikan
Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur dari Fraksi Golkar, M. Hadi Setiawan atau yang akrab disapa Cak Hadi, menyoroti peran ganda kegiatan budaya ini.
Baca Juga: Wayang Kulit Kembali Digelar di DPRD Jatim Setelah Satu Dekade, Musyafak Rouf Ajak Masyarakat Hadir
Menurutnya, acara seperti pagelaran wayang kulit menjadi formula efektif untuk menumbuhkan ekonomi rakyat sekaligus memastikan jati diri bangsa tetap terjaga.
“Selain memastikan kebudayaan terjaga, kita juga memastikan ekonomi kreatif ikut berkembang. Dalam setiap pagelaran budaya, masyarakat berkumpul dengan rukun, dan ekonomi rakyat ikut bangkit,” tegas Cak Hadi.
Ia menambahkan, kehadiran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sekitar lokasi pertunjukan menjadi bukti nyata manfaat langsung kegiatan budaya ini.
Baca Juga: Lestarikan Budaya Daerah, Polda Jatim Gelar Pertunjukan Wayang
“Mulai penjual pentol sampai pedagang lainnya, insyaAllah semuanya laku. Ini menunjukkan bahwa di Indonesia, khususnya Jawa Timur, budaya yang kuat mampu menumbuhkan ekonomi kreatif,” jelasnya penuh optimisme.
Cak Hadi juga mengajak hadirin untuk terus merawat warisan leluhur. Ia menekankan bahwa budaya adalah identitas bangsa dan anugerah tak ternilai.
"Kita sebagai warga negara Indonesia wajib menjaga budaya kita sendiri. Kemerdekaan yang diberikan Allah SWT mari kita jaga dengan hidup rukun," pesannya.
Editor : Redaksi