SURABAYA – Ajang tutup tahun Kejuaraan Provinsi Muaythai di GOR Hayam Wuruk, Kota Surabaya, membawa angin segar bagi Pengprov Muaythai Indonesia (MI) Jatim. Setidaknya, ada dua faktor yang membuat kejuaraan mempertandingkan kategori fight dan seni dengan total memperebutkan 24 medali emas ini dinilai sukses.
Pertama, dari sisi jumlah peserta. Ketua Panitia Pelaksana Kejurprov Muaythai 2024, Wahyu Trihartanto menyebut, peserta yang mendaftar melebihi ekspektasi.
Baca juga: Ketua Pengprov MI Jatim Apresiasi Dukungan Pangdam V Brawijaya dalam Kesuksesan Event Muaythai
“Ada lebih dari 250 peserta dari pengcab/pengkot MI se-Jatim. Jumlah ini menandakan jika muaythai sudah menjadi salah satu cabang olahraga (cabor) populer di Jatim,” terangnya usai partai final kejurprov, Minggu 22 Desember 2024.
Tidak hanya itu, daerah-daerah yang kepengurusannya sempat tidak aktif juga mulai bergairah. Ajang kompetisi yang rutin digelar Pengprov MI Jatim ini membuat roda organisasi di tingkat kota/kabupaten mulai berjalan.
“Praktis, hanya daerah yang belum terbentuk kepengurusan MI yang tidak ada dalam daftar peserta,” tambah Wahyu.
Hal ini dibenarkan pelatih muaythai Jatim, Soldier Of Fortuna. Pria yang punya basic petinju ini mengungkapkan, daerah-daerah yang kepengurusannya sempat vakum ternyata punya potensi besar.
“Seperti Bojonegoro, mereka persiapan sekitar satu tahun dan mengirimkan 11 atlet. Enam di antaranya masuk final. Ini luar biasa,” katanya.
Baca juga: Rakernas Muaythai Indonesia, Ini Pesan Ketum PBMI
Bojonegoro bahkan mengungguli beberapa daerah yang sebelumnya punya catatan prestasi rutin. Seperti Probolinggo, Malang, dan Surabaya.
“Di kejurprov ini, banyak daerah-daerah yang sebelumnya tidak terlihat ternyata mengirimkan atlet-atlet potensial. Ini menjadi modal berharga bagi MI Jatim untuk siapkan kekuatan terbaik di PON 2028 di NTB-NTT,” beber Soldier.
Sementara itu, Ketua Pengprov MI Jatim, Baso Juherman, mengaku senang dengan menggeliatnya pembinaan muaythai di seluruh pencab. Menurutnya, ini memudahkan kerja Pengprov MI Jatim dalam menjaring atlet potensial yang akan dipromosikan masuk Puslatda.
Baca juga: Kelompok Masyarakat Pengrajin Kayu Jati Asri Bojonegoro Serukan Pilkada Jatim Damai
“Nanti, juara-juara di semua kelas punya kesempatan untuk masuk Puslatda. Kami akan lakukan seleksi untuk menentukan kelayakan mereka. Karena kita berlakukan promosi degaradasi. Tapi yang pasti, kami menginginkan jumlah atlet Puslatda meningkat jadi 300 persen, sehingga nanti ada tiga atlet di setiap kelasnya,” tutur Baso.
Baginya, tak masalah jika jumlah atlet yang masuk Puslatda akan membengkak dari sebelumnya, supaya persaingan di antara mereka semakin ketat, dan nantinya yang terbaik yang akan dikirim ke PON NTB 2028.
“Saya melihat selama kejurprov ini, potensi atlet Jawa Timur ini sangat banyak. Cuma bagaimana pengurus-pengurus kabupaten/kota lebih fokus untuk melatih teknik muaythai mereka. Karena basic-basic muaythai kan bebas saja, tapi masih banyak dari mereka yang kental tekniknya dari beladiri lain, khususnya silat,” pungkasnya.
Editor : Redaksi