SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya, berencana mengajukan pinjaman ke PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) sebesar Rp 5,6 triliun. Rencana ini mendapat tanggapan dari Wakil Ketua DPRD Surabaya, Arif Fathoni, yang menilai bahwa Kota Surabaya masih memiliki ruang fiskal yang memadai untuk melunasi pinjaman tersebut.
Menurutnya, pinjaman ini dapat dilanjutkan apabila hasil pengkajian PT SMI menunjukkan kemampuan Kota Surabaya untuk membayar.
Baca juga: Destinasi Wisata Baru, Pemkot Optimis Tingkatkan Perekonomian, Peluang Besar bagi UMKM
"Alhamdulillah Surabaya ini kan dianggap mampu. Nah makanya menurut kami meskipun itu akadnya itu hutang tetapi manfaatnya kepada masyarakat itu luar biasa," ujarnya, pada Jumaat (24/1).
Fathoni menambahkan, tujuan utama pengajuan pinjaman senilai Rp 5,6 triliun ini adalah untuk mempercepat upaya mengejar ketertinggalan pembangunan yang selama ini dirasakan di Kota Surabaya.
Ia menekankan bahwa dana tersebut akan difokuskan pada proyek-proyek strategis, seperti pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) dan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT), serta proyek pengendalian banjir.
Baca juga: Cegah Perkelahian Remaja, DPRD Surabaya Soroti Penyalahgunaan Media Sosial
Dengan begitu, Proyek-proyek ini diharapkan, dapat mengurangi tingkat kemacetan, meminimalkan genangan air, dan meningkatkan daya saing Kota Surabaya di tingkat nasional maupun internasional.
"Paling tidak, pemerintah kota bisa mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur dalam menyongsong Surabaya sebagai pintu gerbang Ibu Kota Nusantara," ujar legislator dari Fraksi Golkar ini.
Baca juga: Pemkot Surabaya Siapkan Program Strategis Kembangkan Wisata dan Ekraf 2025
Untuk itu, Fathoni menegaskan, pentingnya kebijakan ini dalam mendorong kesejahteraan warga. Ia berharap, program ini mampu menjawab kebutuhan masyarakat, khususnya di bidang pembangunan infrastruktur, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
"Jadi, menurut saya, langkah ini sangat baik dan manfaatnya akan dirasakan langsung oleh masyarakat Surabaya," pungkasnya.
Editor : Redaksi