Terjabak Gengsi dan Terikat Duniawi, Pemikiran Tidak Matang: Dewasa Rasa Anak-anak

Reporter : Nita Rosmala
Ilustrasi

JAKARTA - Dewasa bukan hanya soal usia atau status. Banyak orang terlihat matang dari luar, tapi di dalam, masih terjebak dalam pola pikir kekanak-kanakan. Salah satu penyebabnya adalah sikap berlebihan terhadap gengsi dan hal-hal duniawi.

Tuntutan hidup kadang membuat orang dewasa lebih fokus pada pencapaian materi. Jabatan, kendaraan, rumah, dan penampilan jadi simbol keberhasilan. Tapi saat gengsi jadi landasan hidup, yang lahir bukan kematangan, melainkan tekanan, kelelahan, bahkan kekosongan.

Baca juga: Rapi dan Mahal Nggak Cukup, Ini 5 Detail Outfit yang Sering Jadi Blunder

Berikut Sahabat Tikta, Kami ulaskan dampak terjabak gengsi dan terikat duniawi:

1. Fokus pada materi dan jadi patokan hidup

Ketika kamu terlalu fokus pada gengsi dan duniawi, kamu cenderung memprioritaskan materi dan kekayaan daripada nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan. Begitu juga ketika nilai diri ditentukan dari apa yang dimiliki, bukan siapa diri kamu sebenarnya, sehingga kehilangan arah. Segalanya jadi soal pamer.

2. Kurangnya empati

Gengsi dan memikirkan duniawi dapat membuat kamu kurang peduli dengan kebutuhan dan perasaan orang lain. Sebab gengsi akan membuatmu lebih peduli pada penampilan sosial daripada kondisi orang lain. Sehingga kepekaan lambat laun akan memudar.

3. Meningkatnya ego sulit untuk belajar 

Gengsi dan memikirkan duniawi dapat meningkatkan keegoan dan kesombongan, membuat kamu merasa lebih baik dari orang lain. Kamu bahkan merasa sudah ‘jadi orang’ bisa sehingga menutup diri dari masukan. Padahal, belajar dan evaluasi diri merupakan ciri kedewasaan sejati.

4. Stres, cemas, tekanan sosial makin tinggi

Baca juga: Haus yang Tak Pernah Hilang: Ketika ‘Cukup’ Tak Pernah Merasa Cukup

Gengsi dan memikirkan duniawi dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Kenapa? karena kamu terus-menerus berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Demi menjaga citra di mata orang lain, malah kamu yang seyogiainya sudah berpikir dewasa menahan diri, bahkan mengorbankan kenyamanan pribadi. Hasilnya: stres.

5. Kurangnya pertumbuhan spiritual, hidup jadi kosong

Gengsi dan memikirkan duniawi dapat menghambat pertumbuhan spiritual, dampaknya membuat kamu kurang memahami nilai-nilai kehidupan yang sebenarnya. Kesibukan duniawi membuat kamu juga lupa beristirahat secara batin. Padahal, kedamaian tidak selalu datang dari pencapaian, tapi dari keheningan.

6. Relasi tidak sehat.

Gengsi dan memikirkan duniawi dapat membuat kamu memiliki hubungan yang tidak sehat dengan orang lain. Kenapa demikian? Karena kamu lebih memprioritaskan kepentingan pribadi daripada kepentingan bersama. Saat kamu membangun hubungan dari pamrih, cinta pun jadi transaksional, dan gengsi pun kerap memicu konflik yang tak disadari.

Baca juga: Tampil Keren Tapi Kosong? Ini Bahaya Gengsi Buat Remaja

7. Tidak pernah puas.

Gengsi dan memikirkan duniawi dapat membuat kamu merasa tidak puas dengan apa yang dimiliki, karena terus-menerus berusaha untuk memiliki lebih banyak. Kamu juga tidak sadar gengsi merupakan lubang yang tak pernah penuh. Hari ini ingin lebih, besok ingin lebih lagi. Maka kepuasan yang kamu idamkan cuma ilusi atau khayalan.

8. Kurangnya pengembangan diri 

Gengsi dan memikirkan duniawi dapat menghambat pengembangan diri kamu, karena kamu kurang memahami nilai-nilai kehidupan yang sebenarnya dan kurang berusaha untuk meningkatkan diri. Meskipun kamu bisa sukses secara karier, tapi tetap gagal menjadi dewasa secara utuh jika hanya fokus pada dunia luar.

Catatan: Dewasa bukan tentang apa yang kamu miliki, tapi tentang bagaimana menjalani hidup dengan tenang, jujur, dan apa adanya.

Editor : Redaksi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru