MADIUN — Komitmen pencegahan stunting menuju Indonesia Emas 2045 kembali ditegaskan dalam kegiatan fasilitasi teknis Program Bangga Kencana yang digelar di Gedung Diklat Kota Madiun, Sabtu (12/7). Kegiatan ini melibatkan ratusan peserta dari berbagai elemen, termasuk OPD KB daerah dan Perempuan Bangsa (PB), serta diikuti oleh perwakilan dari 10 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, yang hadir sebagai narasumber utama, menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat, khususnya kaum perempuan, dalam menurunkan angka stunting.
Baca juga: Meresahkan Publik, Anggota DPR RI Rizal Bawazier Tolak Kampanye LGBT
“Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dibentuk berdasarkan Perpres No. 72 Tahun 2021 harus diperkuat. Mereka bertugas mendampingi keluarga berisiko stunting sejak masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak,” terangnya.
Dalam sesi materi, Sekretaris Kemendukbangga/BKKBN, Budi Setiyono, juga menekankan pentingnya peran aktif seluruh elemen masyarakat dalam mencapai target Indonesia Emas.
Baca juga: Pembatasan Truk Sumbu Tiga di Pantura Dinilai Sesuai Asas Kepastian Hukum
“Indonesia sudah mencanangkan diri menjadi negara maju pada tahun 2045. Bukan hanya slogan, tapi harus menjadi kenyataan yang bisa diimplementasikan bersama. Karena itu, ibu-ibu adalah tiang negara. Harus tahu peran dan langkah konkret yang dilakukan agar mimpi Indonesia Emas bisa dicapai,” tegasnya.
Menurutnya, kualitas SDM dimulai dari keluarga, dan tantangan utama yang harus dihadapi adalah stunting.
Baca juga: APTRINDO Dinilai Gagal Paham Terkait Surat Edaran Dirjen Perhubungan Darat Nomor AJ/903/2025
“Kalau anak lahir dalam kondisi stunting, maka kehidupan mereka akan terganggu secara fisik, pendidikan, bahkan sosial hingga mereka dewasa. Jangan sampai anak cucu kita lahir dalam kondisi stunting,” katanya.
Editor : Redaksi