Ungkap Kasus Pornografi Anak, Kompolnas Apresiasi Kinerja Polri

Polri berhasil mengungkapan pornografi anak sesama jenis jaringan internasional
Polri berhasil mengungkapan pornografi anak sesama jenis jaringan internasional

Jakarta,Tikta.id - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengapresiasi Polri atas pengungkapan pornografi anak sesama jenis jaringan internasional. 

Polri berhasil mengungkap pornografi anak sesama jenis jaringan internasional itu berkat kerjasama tim penyidik Polresta Bandara Soekarno-Hatta bersama FBI.

Baca Juga: Implementasi UU Nomor 8 Tahun 2016, Polri Rekrut Penyandang Disabilitas Sebanyak 18 Personel

Hal itu disampaikan Anggota Kompolnas RI Irjen. Pol. (Purn) Pudji Hartanto Iskandar dalam kunjungan ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (28/2).

"Ini menjadi catatan luar biasa. Kompolnas memberikan apresiasi atas capaian Polresta Bandara Soetta," ujarnya di Polresta Bandara Soetta.

Ia memandang, kerja sama Polresta Bandara Soekarno-Hatta dan gugus tugas Violent Crimes Against Children International Task Force (VCACITF) FBI menjadi contoh dalam peningkatan kerja sama internasional Polri dengan kepolisian negara lain.

Baca Juga: Polri Gladi Bersih Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pelantikan Presiden

Di sisi lain, ia mengingatkan bahwa kasus extraordinary crime harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Namun, respons cepat dan sinergitas antar instansi harus tetap dilakukan. Sebab, penanganannya tidak bisa dilakukan secara sederhana.

Kompolnas, ujarnya, berharap agar segala masukan dan kritik dari masyarakat terhadap penegakan hukum dijadikan pembelajaran. Dengan demikian, kasus seperti ini dapat dengan sigap terselesaikan.

“Untuk pencegahan harus segera dicari metodenya, ditingkatkan, bersinergi dengan stake holder terkait,” jelasnya.

Baca Juga: Gandeng P2TP2A Polri Beri Penanganan Khusus Korban Pelecehan Seksual

Tak hanya itu, Kompolnas meminta agar kasus ini diselesaikan secara tuntas dengan objektif dan profesional. Selain itu, penanganan perkara apapun juga harus dilakukan tanpa arogansi anggota demi menghindari penyalahgunaan wewenang.

“Itu harus sudah tidak dilakukan lagi. Era sudah berubah,” ujarnya.

Editor : Redaksi