Pj Gubernur Jatim Dukung Komitmen Presiden Jokowi Dalam Pengelolaan Air Bersih

TIKTA,id Bali - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono siap mendukung komitmen Presiden RI Joko Widodo dalam mengelola air bersih yang bermanfaat untuk masyarakat.

Hal itu disampaikan Pj Gubernur Adhy usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) atau Forum Air Sedunia Ke-10 yang diadakan di Bali Internasional Convention Center (BICC), (20/5).

Baca Juga: Angka Kemiskinan di Jawa Timur Turun ke 9,79 Persen, Optimis Capai Target RPJPD 2025

Acara yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo ini diikuti oleh 35.000 delegasi dari 193 negara dengan mengambil tema "Air Bagi Kemakmuran Bersama".

Acara dimulai dengan penyampaian pidato dari pebisnis asal Amerika Serikat Elon Musk dilanjutkan dengan penyampaian pidato dari President World Water Council, Loic Fauchon.

Terdapat pula penayangan Video of King Hasan II Great World Water Prize serta pemberian penghargaan oleh President World Water Council kepada para pihak atas kontribusinya dalam penanggulangan masalah air.

"Kami sangat mendukung penuh amanat Presiden Jokowi terkait kolaborasi dalam pengelolaan air bersih. Dan itu yang selama ini kami lakukan di Jawa Timur," kata Adhy.

Di Jatim sendiri kata Adhy, kolaborasi dalam pengelolaan air bersih telah dilakukan sejak lama. Hal ini terbukti dengan Jatim menjadi provinsi dengan produksi air bersih paling tinggi di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume produksi perusahaan air bersih di Jatim mencapai 810,82 juta meter kubik selama 2022. Produksi air bersih Jatim itu menduduki peringkat pertama se-Indonesia diikuti DKI Jakarta 635,092 juta meter kubik, Jawa Tengah 627,619 juta meter kubik, dan Jawa Barat 513,24 juta meter kubik.

Baca Juga: Polri Bangun Fasilitas Air Bersih hingga Perbaiki Tempat Ibadah 

"Air bersih di Jatim tertinggi di Indonesia. Ini karena kolaborasi bersama antara pemerintah, masyarakat dan swasta. Karena meningkatnya kebutuhan air bersih juga beriringan dengan meningkatnya literasi kesehatan pada kehidupan masyarakat," ucapnya.

"Dan akhirnya baik perusahaan air minum (PAM), perusahaan daerah air minum (PDAM), badan pengelola air minum (BPAM) maupun perusahaan swasta lain melakukan inovasi sehingga meningkatkan produksi air bersih," tambahnya. 

Sementara itu, pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyampaikan terima kasih karena telah memilih Indonesia menjadi tuan rumah forum air sedunia yang ke-10.

Sebagai negara dengan luas perairan yang mencapai 65 persen, Indonesia kata Jokowi, kaya akan kearifan lokal dalam pengelolaan air. Mulai dari sepanjang garis pantai, pinggiran aliran sungai hingga tepian danau.

Baca Juga: Netizen Marak Soroti Masalah Turis Onar di Bali, Ini Respons Ketua DPD RI

"Masyarakat kami memiliki nilai budaya terhadap air, salah satunya adalah sistem pengairan subak di Bali. Yang dipraktikkan sejak abad ke-11 yang lalu dan diakui sebagai warisan budaya dunia," kata Jokowi.

Lebih lanjut ia menjelaskan, tema WWF kali ini dapat dimaknai menjadi 3 prinsip dasar yaitu menghindari persaingan, mengedepankan pemerataan dan kerja sama inklusif serta menyokong perdamaian dan kemakmuran bersama.

"Ketiga prinsip ini hanya bisa terwujud dengan sebuah kata kunci yaitu kolaborasi," katanya.

Editor : Redaksi