Ritual Sedekah Laut Asemdoyong Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya 

Ritual Sedekah Laut Asemdoyong
Ritual Sedekah Laut Asemdoyong

Tikta.id - Melalui sidang penetapan, yang diadakan oleh jajaran kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Riset, Teknologi (Kemendikbudristek) di Yogyakarta pada 2022 lalu, Ritual Sedekah laut Desa Asem Doyong atau yang lebih di kenal dengan nama upacara Baritan, telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda ( WBTB ).

Yusuf Mujadi kepada awak media mengatakan tradisi sedekah laut atau Baritan Desa Asemdoyong sudah ada sejak tahun 1950. Pada awalnya sedekah laut dilakukan secara individu.

Baca Juga: Dindikbud Kabupaten Pemalang Observasi Terhadap Kinerja Kepala Sekolah

"Lama kelamaan akhirnya para nelayan berinsiatif untuk melaksanakan sedekah laut atau Baritan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI)," kata Yusuf

Dalam kegiatan tersebut nelayan beramai-ramai membuat sesaji atau ancak untuk kemudian dilarung ke tengah laut menggunakan perahu atau kapal dengan jumlah banyak.

Baca Juga: SMPN 6 Pemalang Mulai Terapkan Progam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Sesaji berbentuk ancak dikenal dengan nama Subala-subali. "Ada 3 nama sesaji yang dilarung yaitu Gemplo, Cantrang dan Garok," tambahnya.

Arti dari tradisi Baritan yang di wariskan turun-temurun ini adalah sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan limpahan dan keberkahan rezeki dari hasil laut kepada masyarakat Desa Asemdoyong yang berprofesi sebagai nelayan.

Baca Juga: Lokakarya Ke-6 Program Guru Penggerak, Kadindikbud: Tingkatkan Kualitas dan Pengembangan Sekolah

"Saya berharap tradisi ini dijaga dan terus dilestarikan agar nantinya anak cucu kita jadi tahu, bahwasanya kita punya tradisi yang begitu hebat," jelas Yusuf Mujadi. 

Editor : Redaksi