SURABAYA – Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widiyatmoko, menyoroti adanya wacana kebijakan Work From Anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Ia menyebut, bahwa kebijakan ini harus disertai dengan pengawasan ketat, agar tidak berdampak negatif, pada kualitas pelayanan publik serta efektivitas kerja ASN dalam melayani masyarakat.
"Perlu diingat bahwa tugas ASN berkaitan langsung dengan pelayanan kepada masyarakat. Jika tidak dikelola dengan baik, kebijakan ini dapat berdampak pada kualitas pelayanan publik," ujar Yona saat dikonfirmasi oleh media, pada Senin (17/2).
Baca Juga: Gerindra Semakin Solid, Yona Apresiasi Terpilihnya Prabowo Subianto Sebagai Ketua Umum
Menurut Yona, penerapan WFA memang berpotensi memberikan efisiensi, seperti pengurangan biaya operasional kantor, listrik, dan transportasi. Namun, ia menekankan bahwa efisiensi tersebut harus diimbangi dengan produktivitas ASN dalam menjalankan tugasnya.
“Work From Anywhere memang memungkinkan penghematan, tetapi kita perlu memastikan bahwa ASN tetap produktif dan tidak hanya mengandalkan teknologi. Pengawasan ketat harus dilakukan agar kinerja ASN tidak terganggu,” tutur Wakil Ketua DPC Gerindra Surabaya ini.
Lebih lanjut, Yona menegaskan, bahwa transparansi dalam implementasi WFA menjadi faktor kunci keberhasilan kebijakan ini. Ia menilai Pemkot Surabaya harus berhati-hati agar WFA tidak sekadar menjadi justifikasi untuk pemangkasan anggaran tanpa mempertimbangkan kualitas pelayanan publik.
Baca Juga: Yona Temui Beragam Kendala saat Reses di Kelurahan Sumurwelut, Termasuk Peningkatan Pelayanan Publik
“Sistem ini harus dievaluasi secara berkala untuk memastikan apakah benar-benar ada efisiensi atau justru hanya sebagai alasan untuk mengurangi anggaran tanpa memperhatikan kualitas kerja,” tegasnya.
Selain itu, Yona juga mengkhawatirkan potensi dampak negatif dari kebijakan ini terhadap semangat kerja dan dedikasi ASN Pemkot. Ia menilai bahwa tanpa mekanisme pengawasan yang ketat, WFA dapat menimbulkan berbagai permasalahan, termasuk berkurangnya tanggung jawab ASN terhadap pelayanan publik.
“Sejauh mana efektivitas WFA bisa mendukung efisiensi secara signifikan? Jangan sampai kebijakan ini justru menimbulkan banyak kerugian, terutama dalam pelayanan publik dan menurunnya semangat kerja ASN,” imbuhnya.
Baca Juga: Yona Bagus Widyatmoko Dengarkan Keluhan Warga soal Infrastruktur, Ekonomi, dan Pendidikan
Secara pribadi, Yona menyatakan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan WFA maupun Work From Home (WFH). Menurutnya, ASN seharusnya tetap bekerja di kantor guna memastikan bahwa layanan kepada masyarakat berjalan secara optimal.
“Saya sendiri kurang sependapat dengan WFA atau WFH,” pungkasnya.
Editor : Redaksi