SURABAYA – Tim Patroli Perintis Presisi Jogoboyo 97 Polrestabes Surabaya berhasil mengamankan tiga remaja yang diduga terlibat dalam perang sarung di Jalan Pandegiling pada Minggu (2/3) dini hari.
AKBP Teguh Santoso, Kasat Samapta Polrestabes Surabaya menuturkan Tim Jogoboyo 97 tengah melakukan patroli pencegahan perang sarung dan petasan (Troli Parung) sebagai bagian dari Gebyar Ramadan Jogoboyo.
Baca Juga: Patroli Malam: Polisi Amankan Pelaku Penggelapan Motor, Tawuran Gengster, dan Perang Sarung
"Sekitar pukul 02.00 WIB, tim menemukan sekelompok remaja yang terlibat dalam aksi perang sarung di kawasan Pandegiling Surabaya," tutur Teguh, pada Minggu (2/3).
Teguh menjelaskan menanggapi kejadian tersebut, petugas segera membubarkan kelompok remaja tersebut dan melakukan pengejaran terhadap beberapa orang yang mencoba melarikan diri. Hasilnya, tiga remaja berhasil diamankan beserta barang bukti.
Ketiga remaja yang diamankan berasal dari Kampung Malang dan Kedondong Kidul adalah ARP (17), warga Kampung Malang Tengah, ANF (18), warga Kampung Malang Tengah dan GA (18 ), warga Kedondong Kidul Surabaya.
Baca Juga: Tangkap Residivis Puluhan Paket Sabu Disita
Barang bukti yang berhasil diamankan dari lokasi kejadian meliputi, 1 unit sepeda motor yang digunakan para pelaku, 1 buah sarung berisi batu, yang diduga digunakan untuk menyerang lawan dan 1 buah sabuk, yang kemungkinan digunakan dalam bentrokan.
Setelah diamankan, ketiga remaja beserta barang bukti langsung diserahkan ke Polsek Tegalsari untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Polisi akan mendalami peran masing-masing pelaku dan apakah ada keterlibatan kelompok lain dalam aksi tersebut.
Baca Juga: Pastikan Stabilitas Harga Bahan Pokok, Satgas Pangan Sidak Dua Pasar
Kasi Humas Polrestabes AKP Rina Shanty menegaskan bahwa patroli akan terus ditingkatkan selama Ramadan guna mengantisipasi aksi perang sarung yang berpotensi menimbulkan konflik lebih besar.
"Kami mengimbau kepada orang tua untuk lebih mengawasi aktivitas anak-anaknya, terutama di malam hari. Perang sarung bukan sekadar permainan, tetapi bisa berujung pada tindak kekerasan yang membahayakan," ujar Rina
Editor : Redaksi