Surabaya,Tikta.id - Pendaftaran Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Tingkat SMA/SMK/MA se -Jawa Timur yang diselenggarakan oleh LPM BukPoIn FISIP, Universitas W.R Supratman (Unipra) Surabaya resmi ditutup. Ketua panitia LKTI Adelintantiha menyampaikan, jumlah peserta yang mendaftar mencapai 36 tim.
Kendati begitu beber dia, terdapat beberapa tim yang tidak memenuhi persyaratan.
"Untuk peserta sendiri saat ini yang mendaftar dan sesuai persyaratan, Alhamdulillah ada 36 tim,” kata Adelintantiha, Senin (25/3)
Ia menyebut, tim yang tidak memenuhi persyaratan sesuai dengan petunjuk teknis (Juknis), maka secara otomatis tidak dapat mengikuti LKTI.
“Ada 3 tim peserta itu yang mendaftar dari Jepara, Aceh, sampai NTT. Tetapi sesuai persyaratan administrasi, untuk peserta adalah siswa/siswi SMA-sederajat yang masi aktif di provinsi Jawa Timur jadi sayangnya belum bisa untuk ikut bergabung. Mungkin dengan antusiasme yang luar biasa ini, dari tim panitia akan mengupayakan kedepannya bisa tingkat Nasional,” ujarnya.
Adel pun menilai, karya tulis ilmiah masih menjadi lomba yang digemari oleh siswa-siswi SMA/SMK. Bahkan sebagian peserta ingin mengikutinya secara individu.
“Menurut saya ini menunjukkan tingginya ketertarikan siswa baik di Jawa timur maupun diluar Jawa timur untuk mengikuti lomba karya tulis. Awal yang bagus, dan memang baiknya lomba-lomba seperti ini kan sangat menunjang proses belajar siswa di sekolah. Dan ternyata juga banyak siswa yang berminat mengikuti lomba ini individu,” ungkap Adel ketua LKTI.
Mahasiswa semester 2 ini berharap, agar peserta dapat mengekpresikan ide dan kreativitasnya pada LKTI dengan sebaik-baiknya.
“Harapannya agar peserta yang mengikuti lomba ini dapat menyalurkan ide dan kreativitasnya dalam bentuk karya tulis, dan selanjutkan hasil penelitian yang mereka kerjakan bisa menjadi sumber rujukan yang bermanfaat untuk semua orang,” tandasnya.
Rektor Unipra Bachrul Amiq menanggapi, terkait jumlah peserta LKTI. Pihaknya menganggap jumlah peserta LKTI hingga mencapai 36 kelompok dinilai sudah banyak.
“Iya 36 kelompok, itu jumlah yang banyak untuk lkti, ya karena kecenderungan generasi sekarang ini mau di ajak ngomong ilmiah-ilmiah itu kan sulit sehingga kalau panitia berhasil mengumpulkan atau menjaring 36 kelompok, menurut saya ini keberhasilan panitia dalam menyelenggarakan lomba lkti,” ungkapnya.
Amiq harapan, peserta LKTI betul-betul memaksimalkan peluang ini, karena nantinya yang akan merasakan hasilnya ialah dirinya sendiri.
“Kita berharap dari lkti ini terjaring siswa/siswi yang terpelajar, punya penalaran bagus, dan tentu nanti ketika beranjak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi menjadi mahasiswa yang membuat kualitas mereka menjadi lebih baik," pungkas Bachrul Amiq
Baca juga: Gen Z Didorong Lebih Kritis Terhadap Fenomena Calon Tunggal di Pilwali Surabaya
Editor : Redaksi