Anomali Cuaca, Ketua DPD RI Minta Pemda Koordinasi Mitigasi dengan BRIN dan BMKG

Reporter : Restu Cahya
Musrenbangnas Kementerian PPN/Bappenas, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta

Jakarta,Tikta.id - Peningkatan cuaca ekstrem di Indonesia secara signifikan akhir-akhir ini menjadi perhatian Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. 

Agar tidak menimbulkan bencana lebih jauh, LaNyalla mengingatkan pemerintah daerah untuk memperkuat dan mempersiapkan mitigasi terkait perubahan iklim tersebut. 

Baca juga: LaNyalla Minta Pemerintah Libatkan Pengusaha Saat Bahas Regulasi

Dia meminta pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 

"Saya mendorong agar segera dilakukan mitigasi kebencanaan dan langkah mitigasi lainnya untuk mencegah terjadinya bencana yang bisa saja memakan korban jiwa," kata LaNyalla di sela menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2024 yang diadakan oleh Kementerian PPN/Bappenas, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (6/5).

Bentuk bencana dari peningkatan suhu, menurut LaNyalla adalah kekeringan dan hujan ekstrem. Hal itulah yang harus diantisipasi secara cepat supaya tidak meluas. 

Baca juga: LaNyalla Minta Pemerintah Libatkan Pengusaha Saat Bahas Regulasi

"Pemerintah daerah sebaiknya intens berkomunikasi dengan BRIN dan BMKG yang memang lembaga ahli di bidang teknologi dan cuaca. Sehingga pemda dan masyarakat mempunyai kesiapsiagaan dan kesadaran akan perkembangan cuaca terbaru. Dari situlah kita semua memiliki pemahaman akan dampak terburuk," papar dia. 

Lebih lanjut LaNyalla juga menyampaikan perlunya informasi prakiraan cuaca menjadi kebutuhan informasi sehari-hari. Sebab selama ini masyarakat masih mengesampingkannya. 

"Sejauh ini memang masyarakat belum begitu peduli dengan informasi terkait cuaca. Makanya pemerintah juga perlu menyosialisasikan pentingnya informasi prakiraan cuaca. Kemudian membekali masyarakat dengan kemampuan respons dan kemampuan untuk mengatasinya jika ada warning," tukas LaNyalla. 

Baca juga: Ning Lia Reses di Tuban, Fatayat NU Minta Pemberdayaan Kaum Perempuan dan Pelaku Ekonomi Kreatif

Seperti diketahui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan adanya peningkatan signifikan cuaca ekstrem di Indonesia. Hal itu berdasarkan kajian perubahan iklim (2021-2050) khusus wilayah Benua Maritim Indonesia (BMI) menggunakan teknik dynamic downscaling resolusi tinggi.

BRIN mencatat, sejak bulan September hingga saat ini, kenaikan suhu per bulan rata-rata mencapai 1,5 derajat Celcius.

Editor : Redaksi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru