4 ESMODIAN Raih Grand Jury Award 2023

Reporter : Redaksi
Foto dari kiri ke kanan (Claudia Gotama, Cut Dayini Ramadhana, Ari Seputra, Nathania Calista Felim, dan Karel Kurniawan)

JAKARTA,Tikta.id - Setelah menjalani proses penilaian karya yang merupakan salah satu syarat kelulusan bagi mahasiwa/i ESMOD Jakarta, yang telah dinilai oleh 42 orang profesional jury dari berbagai industri, akhirnya saat yang dinantikan untuk mengetahui penerima Coup De Cœur Du Jury (Grand Jury Award) di tahun 2023 ini telah ditetapkan.

Penyerahan penghargaan ini dilakukan pada acara ESMOD Jakarta Graduation Day Class of 2023 yang dilaksanakan pada Minggu 5 November 2023, persis satu hari setelah Creative Show 2023 yang diberikan oleh perwakilan dari profesional jury yaitu Ari Seputra selaku Creative Director of Ari Seputra dan Alumni of ESMOD Jakarta.

Ari Seputra mengatakan, setiap tahun ESMOD Jakarta selalu mengundang juri profesional dari berbagai Industri untuk menilai hasil karya mahasiwa/i ESMOD Jakarta, dimana semua lulusan akan mempresentasikan hasil karya mereka. Disini para juri menilai apakah mahasiwa/i sudah siap terjun ke dunia profesional secara matang.

"Selain itu, mengundang juri profesional dari berbagai profesi ini sangat baik untuk kelulusan mahasiwa/i, karena para juri menilai dari persepsi yang berbeda.” katanya.

Final Result

Terdapat 4 penghargaan dari program studi yang terdapat di ESMOD Jakarta, dengan hasil sebagai berikut Fashion Design and Creation: Karel Karuniawan International Fashion Business: Nathania Calista Felim One Year Program Fashion Design and Pattern Making March: Claudia Gotama One Year Program Fashion Design and Pattern Making September: Cut Dayini Ramadhana

Berikut merupakan detail dari project yang dibuat oleh 4 orang mahasiswa/i ESMOD Jakarta penerima penghargaan Coup De Cœur Du Jury, dan pada momen bahagia ini mereka juga menyampaikan perasaan mereka setelah menerima penghargaan

KMK by Karel Kurniawan

Koleksi yang dikeluarkan berjudul "Interpretable: A Personal Point Of View." Koleksi pakaian ini terinspirasi oleh aliran seni "Avant Garde" yang sering kali memicu berbagai pendapat karena hasilnya yang cenderung tidak biasa. Ini menciptakan beragam pandangan positif hingga negatif yang semuanya valid.

Oleh karena itu, koleksi ini tidak memiliki konsep khusus karena konsepnya adalah "Point Of View" dari setiap individu.

“Pastinya saya sangat senang serta bersyukur pada Tuhan Yesus untuk meraih penghargaan Coup De Cœur Du Jury yang tidak terpikirkan sebelumnya, dan yang jelas juga merasa terharu atas apresiasi yang diberikan para juri untuk karya dan koleksisaya. Saya juga berterima kasih kepada ESMOD Jakarta dan kepada dosen-dosen yang telah memberi kesempatan serta membimbing saya selama pengerjaan project ini.” ungkap Karel

Tama Tenun by Claudia Gotama

Konsep utama dari koleksi Tama Tenun adalah menciptakan pakaian yang dapat memberikan perspektif segar terhadap pakaian dari kain tradisional Indonesia. Tujuannya agar dapat dikenakan oleh lebih banyak generasi mendatang. Dengan pemikiran tersebut, desain yang diciptakan merupakan perpaduan antara desain kontemporer, siluet serbaguna dengan kain tenun Indonesia.

“Bingung, terkejut dan merasa bersyukur. Awalnya saya tidak mendengar nama saya ketika dipanggil, tapi kemudian saya melihat ke arah teman-teman sekelas saya, mereka semua bersemangat mengatakan saya penerima penghargaan tersebut. Saya benar-benar tidak menyangka akan mendapatkan penghargaan Coup De Cœur Du Jury dan saya merasa terhormat dapat menerimanya. Saya juga persembahkan ini untuk FDPM angkatan Maret karena jika bukan karena cinta dan dukungan mereka selama proses pembuatan koleksi saya, semua ini tidak akan mungkin terjadi.” ungkap Claudia

D.day. Studio by Cut Dayini Ramadhana

Koleksi D.day Studio terinspirasi dari bencana alam yang tidak akan pernah terlupakan, yaitu Tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004. Apa yang terjadi sebelum dan saat tsunami berlangsung tidak hanya akan dikenang oleh mereka yang melaluinya, jadi koleksi ini mengimplementasikannya melalui karya fashion.

Koleksi ini menggunakan beberapa metode shibori Jepang sebagai bentuk yang melambangkan gelombang, dan dalam koleksi ini terdapat 2 mood atau fase.

Pada tahap pertama koleksi ini menggunakan metode shibori abstrak untuk melambangkan fase sebelum tsunami. Jadi pada fase ini tampilannya terlihat lebih bersih dan menggunakan siluet  yang melambangkan kegembiraan dan warnanya biru cerah.

Kemudian pada tahap kedua, menggunakan metode shibori geometri untuk melambangkan bangunan yang terbawa ombak saat terjadinya tsunami, lalu warna yang digunakan adalah biru kehitaman dan juga pada tahap kedua ini menggunakan detail yang belum selesai untuk melambangkan kerusakan akibat tsunami.

”Sejujurnya, saya merasa agak terkejut menerima penghargaan Coup De Cœur Du Jury, but I felt very honored and flattered too. Siapa sangka, sebelum masuk ke ESMOD Jakarta saya sama sekali tidak bisa menggambar ataupun menjahit, tapi ternyata saya bisa terpilih menjadi favorit para juri. Benar-benar kerja keras yang membuahkan hasil, saya sangat senang. It was really hard work that paid off, I’m so glad, ini bukti bahwa tidak ada yang tidak mungkin asal kita mau berusaha dan bekerja keras, rasa terima kasih saja rasanya tidak cukup untuk mengungkapkan terima kasih saya kepada ESMOD Jakarta.” ungkapnya.

Nathania Calista Felim
Khusus untuk program studi International Fashion Business, yang dibuat adalah brand laverage strategy, dimana terdapat 2 pilihan yang dapat dipilih, yaitu co-branding strategy atau brand extension strategy. Nathania membuat ide TOTON for Alien Objects yang fokus pada co-branding strategy antara TOTON yang merupakan rumah mode ternama di Indonesia, dan Alien Objects yang merupakan brand parfum lokal di Indonesia.
Berfokus untuk memasuki industri parfum lokal yang sedang berkembang, project ini bertujuan untuk mengembangkan parfum lokal kelas atas yang selaras dengan identitas TOTON.

Project ini melihat pada potential market, memposisikan TOTON sebagai pionir dan inovator dalam bidang fashion serta parfum yang merupakan keahlian dari Alien Objects.

“Menerima penghargaan Coup De Cœur Du Jury ini saya merasa bersyukur, bahagia bercampur haru, karena ini merupakan hasil kerja keras saya selama ini dan dukungan besar yang saya terima dari orangorang terdekat saya. Tentunya, I feel very honoured to be chosen by the esteemed juries. Selama membuat project ini, saya sebelumnya hanya berdiskusi dan menerima feedback dari para dosen ESMOD Jakarta, jadi ketika bisa mendapatkan masukan yang positif directly from industry professionals made me very happy.” ungkapnya.

Editor : Redaksi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru