PAMEKASAN – Ketua PW Ansor Jawa Timur, Musaffa Safril, melakukan kunjungan ke sentra pengrajin batik tradisional di Pamekasan Madura, beberapa waktu lalu
Safril menyebut, kunjungan tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap kelestarian batik tulis di Pulau Garam tersebut.
Baca juga: Beber Keberhasilan Pembangunan Khofifah-Emil, Brigade Bunda Sumenep Yakin Paslon 02 Menang di Madura
"Kami berkunjung ke sentra pengrajin batik tradisional di Pamekasan Madura sebagai bentuk dukungan terhadap kelestarian batik tulis." kata dia, melalui keterangan yang diterima Minggu (6/10).
Safril berharap, kelangsungan dan pemberdayaan para pengrajin batik tradisional semakin digalakkan oleh pemangku wilayah.
Maka dari itu, dia menyampaikan tiga hal penting demi kelangsungan dan pemberdayaan para pengrajin batik tradisional di tengah tantangan industri batik printing yang semakin dominan.
Pertama, Safril menekankan batik tradisional, terutama batik tulis, harus dilestarikan. Sebab batik merupakan warisan budaya yang memiliki nilai seni dan filosofi mendalam.
Pun mengajak bersama-sama menjaga agar kekayaan ini tetap hidup dan tidak tergerus oleh perkembangan zaman
Baca juga: Lukmanul Khakim Sebut Punya Program Strategis Tingkatkan Taraf Hidup Warga Madura
“Batik tulis adalah warisan budaya yang memiliki nilai seni dan filosofi mendalam. Kita harus bersama-sama menjaga agar kekayaan ini tetap hidup dan tidak tergerus oleh perkembangan zaman,” tegasnya.
Kedua, Safril juga menyerukan agar pemerintah membuka akses pemasaran yang lebih luas bagi batik tulis dan batik tradisional. Ia menilai bahwa batik printing yang semakin marak di pasaran dapat mematikan usaha para pengrajin batik tradisional.
“Pemerintah perlu menciptakan kebijakan yang memberikan kesempatan lebih besar kepada pengrajin batik tradisional untuk berdaya di pasar yang lebih luas, sehingga mereka bisa tetap bertahan dan berkembang,” ujarnya.
Ketiga, pentingnya literasi tentang batik juga menjadi perhatian. Ia mengajak masyarakat untuk lebih memahami perbedaan antara batik asli dan kain bermotif batik.
Baca juga: Tingkatkan Perekonomian Anggota, Ranting Ansor Turen Buka Lahan Pertanian
“Dengan literasi yang baik, masyarakat bisa lebih menghargai karya pengrajin dan memilih batik tulis yang asli, bukan hanya kain yang sekadar bermotif batik,” tambahnya.
Safril menegaskan, ketiga hal tersebut merupakan upaya penting untuk melestarikan batik sebagai warisan budaya Nusantara sekaligus memberdayakan pengrajin batik tradisional secara ekonomi.
"Melestarikan batik adalah tanggung jawab kita bersama, dan dengan pengrajin yang kuat secara ekonomi, kita bisa menjaga warisan ini untuk generasi mendatang," pungkasnya.
Editor : Redaksi