Surabaya,Tikta.id - Ketua Tim Program Kedaireka Matching Fund Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Liosten Rianna Roosida Ully T sekaligus Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) bersama tim penilai memaparkan Program Kedaireka Matching Fund “Inovasi Produk Ekspor Batik Tulis Arimatherapy Melalui Teknologi Pelorot Malam dan Proses Pembuatan Aromatherapy” digelar di Gedung H Unitomo, pada Senin (12/2).
Ully menjelaskan, Tim MF membuat inovasi mesin plorot malam untuk mempercepat proses produksi dan meningkatkan produktivitas usaha.
Baca Juga: Hotel Majapahit Surabaya Gelar “Women in Kebaya”, Rayakan Warisan Budaya Lewat Batik dan High Tea
“Mesin ini mampu untuk memproses 10 kain batik tulis selesai diproses pewarnaan dan dilorot malam dalam waktu 15 menit,” terang Ully.
Ully membeberkan, ketika mesin plorot malam tersebut berhasil digunakan maka diserahterimakan dari tim MF kepada Al-Warits sebagai mitra.
Baca Juga: PMII Perjuangan Dorong Pengawasan Ketat Hiburan Malam, dan Home Billiard Selama Ramadan
“Sejak 08 Oktober 2023 lalu kegiatan ini berlangsung, semuanya telah berjalan dengan baik dan kami siap menyerahkan mesin tersebut ke Al-Warits sebagai mitra,” imbuhnya.
Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev), Eny Haryati mengatakan, program yang dijalankan sesuai dengan yang diharapkan pemerintah.
Baca Juga: Audensi dengan Pemkot Mahasiswa Unitomo Desak Perketat Pengawasan Minuman Beralkohol
“Mengingat Program Kedaireka Matching Fund (MF) merupakan program pendanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang merupakan program penguatan kolaborasi antara perguruan tinggi dengan mitra, agar menghasilkan kontribusi dalam menyelesaikan permasalahan nyata di lapangan atau terhadap implementasi kebijakan strategis nasional,” pungkasnya. (*)
Editor : Redaksi