SURABAYA - Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya masih menunggu keputusan pemerintah pusat terkait wacana libur sekolah selama bulan Ramadan. Kepala Dispendik Surabaya, Yusuf Masruh, menjelaskan bahwa hingga saat ini, pihaknya belum menerima arahan resmi.
"Kalau soal libur, kami masih menunggu ketentuan dari pusat. Biasanya, selama Ramadan, siswa tetap masuk sekolah sambil melaksanakan ibadah puasa. Namun untuk Ramadan tahun ini, kami masih menunggu keputusan dari kementerian," ujar Yusuf Jum'at (10/1).
Baca juga: Lima Sekolah di Surabaya Jadi Pilot Project Program Makan Bergizi Gratis
Yusuf menyebutkan bahwa selama Ramadan, siswa muslim di Surabaya biasanya mengikuti kegiatan pondok Ramadan. Sementara itu, siswa non-muslim melaksanakan kegiatan yang diberi nama pondok kasih.
"Surabaya sudah terkenal dengan toleransinya. Jadi kegiatan selama Ramadan akan tetap berjalan sesuai kebiasaan. Namun terkait libur penuh, kita masih menunggu arahan dari kementerian," tegasnya.
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis di Surabaya Dijadwalkan Mulai 13 Januari 2025
Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyatakan dukungannya terhadap wacana libur sekolah selama Ramadan. Meski demikian, ia mendorong agar libur tersebut dimanfaatkan untuk memperdalam ilmu agama, khususnya melalui kegiatan di pondok pesantren.
Eri berharap langkah tersebut dapat memberikan manfaat lebih besar bagi siswa selama Ramadan.
Baca juga: 2025 Surabaya Siap Jalankan Program Makan Bergizi Gratis
"Kalau memang libur satu bulan, misalnya, anak-anak Surabaya diwajibkan masuk pondok pesantren selama seminggu, secara bergantian," ujar Eri Cahyadi.
Editor : Redaksi