PEMALANG - Bupati Pemalang Mansur Hidayat bersama seluruh Camat dan Lurah Kabupaten Pemalang meninjau percontohan Rumah Pengolahan Sampah di Jalan Jenderal Sudirman sebelah barat Traffiiclight Comal Pemalang. Tempat pengolahan sampah modern yang di Inisiasi oleh Anggota DPR -RI dari Komisi VI Rizal Bawazier ini, didukung peralatan mesin pengolahan yang canggih, ramah lingkungan.
Selain itu, tidak mengeluarkan asap dan tanpa bau yang menyengat plus dengan akumulasi biaya murah juga masalah tempat pengolahan sampah yang nantinya akan direncanakan ada di tiap Desa di kabupaten Pemalang tersebut, tidak memerlukan lahan yang luas, hanya butuh tanah 200-300 meter saja.
Baca juga: RB Undang Lurah dan Camat se Pemalang Pada Launching Rumah Pengolahan Sampah 31 Januari di Comal
"Saya undang semuanya Camat dan Lurah atau Kades se-Pemalang , Rencana Bupati Mansur Hidayat juga akan hadir, untuk melihat percontohannya, kita harus gerak cepat pecahkan solusi sampah di Pemalang, bukan dengan TPA, bukan dengan sanitary landfill," Jelas RB panggilan akrab Rizal Bawazier, Ketika dikonfirmasi dilokasi, pada Jum'at, (31/1).
Terobosan baru dalam teknologi pengelolaan sampah dihadirkan Rizal Bawazier beserta Timnya melalui konsep Rumah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (RPHBS) dengan sistem TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) untuk mengatasi masalah sampah di Pemalang.
Inovasi ini tidak hanya menjadi solusi atas persoalan lingkungan, tetapi juga difokuskan sebagai sarana wisata edukasi bagi generasi milenial.
Baca juga: Rizal Bawazier Desak Truk Besar Dilarang Melintas di Kota Pekalongan dan Batang Februari 2025
Rizal Bawazier mengungkapkan, konsep rumah pengolahan sampah ini bertujuan untuk mengubah paradigma masyarakat, khususnya generasi muda.
Pengelolaan sampah ini mengedepankan teknologi pengolahan sampah modern, ramah lingkungan, dan efisien. Sampah diolah tanpa menimbulkan bau atau asap.
Baca juga: Anggota DPR-RI Rizal Bawazier Tekankan Industri dan Produk Tekstil Harus Bangkit di 2025
Sehingga tambah Rizal Bawazier tidak mengganggu lingkungan sekitar. Sistem ini dirancang agar mudah dioperasikan oleh masyarakat setempat, termasuk generasi muda, tanpa memerlukan keterampilan teknis yang rumit.
"Tujuan pengolahan ini nantinya juga bisa dipakai dikota lain, jadi sekiranya perwakilan dari Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan dan Batang juga mau hadir, silahkan boleh hadir.” pungkasnya.
Editor : Redaksi