SURABAYA,Tikta.id - Warna Budaya kampung adat Wae Rebo ada banyak mulai dari rumah, adat kebiasaan hingga wisata alam yang memukau.
Dalam penelitian yang berjudul “Elaborasi Etnomatsains Rumah Adat Mbaru Niang dalam Upaya meningkatkan Eduwisata Masyarakat Wae Rebo” ini, tim berhasil memperoleh pendanaan lebih dari 7 juta rupiah karena meneliti rumah adat yang ada di Wae Rebo, yakni rumah adat Mbaru Niang.
“Sangat unik. Seluruh Indonesia perlu tau kebudayaan timur yang unik ini. Terlebih ada banyak hal yang dapat dilihat terutama dalam konsep matematika dan sains,” ungkap Vidia, ketua tim PKM-RSH ini.
Salah satu hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah tim terinspirasi dari kehidupan kampus yang beragam.
Kampus asal yakni Universitas Dr Soetomo Surabaya adalah kampus kebangsaan dan kerakyatan dimana ada banyak mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah mulai dari luar kota hingga luar pulau.
Solidaritas yang tinggi membuat tim juga ikut melebur dan mengenal kebudayaan dari berbagai daerah. Berbagai obrolan ditumpah-ruahkan sehingga tim mulai penasaran dengan kebudayaan yang ada di Wae Rebo, kampong asal salah satu teman kampus mereka itu.
Ada banyak tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh tim. Namun mereka tetap melakukan yang terbaik dan berusaha untuk tidak mengecewakan.
“Tantangan pasti ada. Sindiran, teguran, peringatan bahkan penolakan pun ada. Namun itu semua adalah bagaimana kami menyelesaikan ini sampai tuntas tentunya dengan memberikan yang terbaik.” Papar Vidia.
Pengembangan eduwisata atau wisata pendidikan di desa ini adalah hal yang sedang diteliti oleh tim PKM-RSH ini.
Wisata pendidikan yang dipikirkan oleh tim adalah tentang bagaimana mengalokasikan semua objek yang ada di desa tersebut menjadi objek yang dapat dilihat dan dipelajari lalu ditawarkan ke masyarakat luas untuk dinikmati sebagai objek wisata.
Fokus utama penelitian ini adalah pada rumah adatnya. Rumah adat Mbaru Niang memiliki bentuk yang unik seperti kerucut dan dan ketahanan berbagai bahan baku pembuatan rumah yang bisa bertahan selama bertahun-tahun.
“Sangat kompleks dan unik. Budaya ini mahal.” ungkap Vidia.
Diharapkan dengan adanya penelitian ini membuat seluruh masyarakat Indonesia dapat menyadari lebih lagi bahwa dalam mencari ilmu dan liburan tak perlu jauh-jauh ke luar negeri.
Negeri indah yang disebut “Negeri diatas Awan” ini adalah salah satu destinasi yang tepat. Destinasi wisata sekaligus tempat belajar ini sudah dijamah oleh berbagai wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan manca negara.
Baca juga: Gelar Raker, IKA PMII Perjuangan Unitomo Perkuat Database dan Jaringan Alumni
Editor : Redaksi