SMK MUDISA dan Lurah Sidodadi Buka Harapan Baru bagi Anak yang Terancam Putus Sekolah

Reporter : Anil Rachman
SMK MUDISA saat menerima lurah dan siswa yang putus sekolah untuk melanjutkan pendidikannya

SURABAYA — SMK Muhammadiyah 1 Surabaya (SMK MUDISA) kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan pendidikan inklusif, terutama bagi anak-anak yang terancam putus sekolah akibat keterbatasan ekonomi.

Kamis, (17/8) sekolah yang berlokasi di kawasan Simokerto itu kedatangan tamu istimewa, Lurah Sidodadi, Eka Puji Astutie, yang  mendaftarkan seorang anak binaannya untuk mengenyam pendidikan di SMK MUDISA.

Baca juga: SMK MUDISA Jadi Teladan Sekolah Muhammadiyah, Terima Penghargaan di Yogyakarta

Anak tersebut sebelumnya tidak melanjutkan sekolah karena kesulitan biaya.

Ia menjadi potret nyata dari banyaknya anak di Surabaya yang menghadapi risiko kehilangan akses pendidikan menengah. Situasi ini mendapat perhatian serius dari Kepala SMK MUDISA, Irvandy Andriansyah

Baca juga: Staf Ahli Menteri Pendidikan Kunjungi TEFA SMK MUDISA: Apresiasi Talenta dan Inovasi Siswa

“Kami melihat sendiri bahwa masih banyak anak di Surabaya yang belum bisa melanjutkan sekolah. Kasihan rasanya melihat mereka tertunda masa depannya hanya karena orang tua tidak mampu secara ekonomi,” ujar Irvandy, Sabtu (19/7).

Ia menegaskan fenomena ini tidak boleh dibiarkan dan menjadi tanggung jawab bersama.

Baca juga: Gema Mutu Fair 2025 Ditutup, Ini Pesan Kepala SMK Mudisa

Oleh karena itu, pihak sekolah membuka pintu selebar-lebarnya bagi anak-anak yang belum memperoleh sekolah, bahkan tanpa pungutan biaya awal.

“Ini adalah ladang amal. Kami siap membantu mencarikan solusi pembiayaan melalui dana ta’awun, bantuan dari donatur, Lazismu, atau orang tua asuh yang bersedia menopang pendidikan mereka,” imbuhnya.

Editor : Redaksi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru