SURABAYA — SMK Muhammadiyah 1 Surabaya (SMK MUDISA) kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan pendidikan inklusif, terutama bagi anak-anak yang terancam putus sekolah akibat keterbatasan ekonomi.
Kamis, (17/8) sekolah yang berlokasi di kawasan Simokerto itu kedatangan tamu istimewa, Lurah Sidodadi, Eka Puji Astutie, yang mendaftarkan seorang anak binaannya untuk mengenyam pendidikan di SMK MUDISA.
Baca juga: Puluhan Siswa SMK MUDISA Lolos Babak Penyisihan Kompetisi Indonesia Hebat Nasional 2025
Anak tersebut sebelumnya tidak melanjutkan sekolah karena kesulitan biaya.
Ia menjadi potret nyata dari banyaknya anak di Surabaya yang menghadapi risiko kehilangan akses pendidikan menengah. Situasi ini mendapat perhatian serius dari Kepala SMK MUDISA, Irvandy Andriansyah
Baca juga: Ragil Aji Pangestu, Permata SMK MUDISA Torehkan Prestasi di Ajang FASHMU 2025
“Kami melihat sendiri bahwa masih banyak anak di Surabaya yang belum bisa melanjutkan sekolah. Kasihan rasanya melihat mereka tertunda masa depannya hanya karena orang tua tidak mampu secara ekonomi,” ujar Irvandy, Sabtu (19/7).
Ia menegaskan fenomena ini tidak boleh dibiarkan dan menjadi tanggung jawab bersama.
Baca juga: Musran PR IPM SMK MUDISA, Kawah Candradimuka Lahirnya Pemimpin Muda Muhammadiyah
Oleh karena itu, pihak sekolah membuka pintu selebar-lebarnya bagi anak-anak yang belum memperoleh sekolah, bahkan tanpa pungutan biaya awal.
“Ini adalah ladang amal. Kami siap membantu mencarikan solusi pembiayaan melalui dana ta’awun, bantuan dari donatur, Lazismu, atau orang tua asuh yang bersedia menopang pendidikan mereka,” imbuhnya.
Editor : Redaksi