SURABAYA - Kemenangan Khofifah dua periode dalam pertarungan perebutan kursi Jatim 1 tidak lepas dari dukungan berbagai tokoh, salah satunya KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) dengan mendirikan Barisan Gus Sholah (Bagus) guna menggalang dukungan untuk Khofifah.
Sejak sepeninggal Gus Sholah pada 2 Februari 2020, relawan pendukung Khofifah yang diberi nama Bagus tersebut tetap berjalan. Namun berganti nama menjadi Barisan Gus dan Santri, disingkat Baguss, dengan Ketua KH Fahmi Amrullah Hadzik, yang juga cucu dari KH Hasyim Asy’ari.
Baca juga: Kontingen Terbanyak Kedua, Jatim Siap Borong Medali di FORNAS VIII NTB
Sekretaris Baguss, Yusuf Hidayat, mengatakan bahwa Baguss tetap eksis melanjutkan cita-cita Gus Sholah untuk mewujudkan Jawa Timur sebagai provinsi yang maju dan bermartabat. Itu adalah bagian dari ikhtiar Gus Sholah bersama para masyayikh dalam mendukung Khofifah memimpin Jatim.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Yusuf tersebut, Gus Sholah bersama para kiai punya alasan kuat untuk mendukung Khofifah sebagai Gubernur Jawa Timur. Sebab, Khofifah dinilai sebagai sosok berintegritas, pekerja keras, ikhlas, dan amanah.
“Komitmen kuat Bu Khofifah membangun Jawa Timur dan mensejahterakan rakyat dilihat Gus Sholah bersama para kiai lainnya sebagai syarat mutlak untuk didukung,” terang Gus Yusuf.
Baca juga: Kontingen Terbanyak Kedua, Jatim Siap Borong Medali di FORNAS VIII NTB
Merespons adanya rencana demo pada 3 September 2025 di depan Gedung Negara Grahadi untuk menjatuhkan Gubernur Khofifah, Gus Yusuf menegaskan sikapnya untuk mengawal pemerintahan Khofifah hingga selesai.
Terlebih sejauh ini, menurutnya, Khofifah berhasil memajukan Jawa Timur lewat program kerja nyata. Hal itu bisa dilihat dari berkurangnya angka kemiskinan hingga tinggal satu digit.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur juga terus naik, lebih tinggi dari angka pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Baca juga: Khofifah: Kantor DPD RI Jatim Dekat Mahasiswa, Aspirasi Masyarakat Lebih Mudah Terserap
Khofifah juga berhasil meningkatkan kualitas santri dan pesantren. Dari sisi stabilitas politik, selama kepemimpinan Khofifah bersama Wagub Emil Dardak, Jatim sangat sejuk dan kondusif.
“Karena itu, bila ada pihak yang berniat menurunkan Khofifah sebagai Gubernur Jatim secara inkonstitusional, Baguss akan melawan. Kalau mau demo silakan untuk menyampaikan aspirasi atau kritik, tapi kalau demo untuk menjatuhkan gubernur yang sah dipilih rakyat, maka wajib kita lawan,” pungkasnya.
Editor : Redaksi