Lia Istifhama Tegaskan Pentingnya Sekolah Garuda sebagai Inkubator Talenta Bangsa Menuju 2045

Reporter : Thoriqi Achmad
Lia Istifhama (kanan)

JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) memperkenalkan Program Sekolah Garuda, yang dirancang untuk menghadirkan pendidikan unggul dan merata di seluruh Indonesia. Program ini menjadi bagian penting dalam menyiapkan Generasi Emas 2045, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto.

Anggota DPD RI asal Jawa Timur,  Lia Istifhama, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap langkah pemerintah ini. Menurutnya, Sekolah Garuda bukan sekadar proyek pendidikan, tapi investasi strategis untuk membangun sumber daya manusia unggul.

Baca juga: Apresiasi BGN, Lia Program Makan Bergizi Gratis Tepat Sasaran di Surabaya

“Sekolah Garuda bisa menjadi inkubator kepemimpinan dan inovasi bagi generasi emas 2045,” ujar Lia Istifhama usai rapat Komite III DPD RI bersama jajaran Kemdiktisaintek di Gedung Senayan, baru-baru ini.

Lia menilai, kehadiran Sekolah Garuda merupakan bagian dari reformasi besar di dunia pendidikan nasional. Ia berharap setiap provinsi di Indonesia memiliki minimal satu Sekolah Garuda agar anak-anak berprestasi di daerah, termasuk wilayah 3T (terdepan, tertinggal, terluar), memiliki kesempatan yang sama.

“Pemerataan ini penting. Sekolah Garuda di tiap provinsi bisa menjadi pusat lahirnya talenta unggul dan pemimpin masa depan,” tegas Lia.

Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan pemerintah daerah dalam perencanaan program agar Sekolah Garuda bisa disesuaikan dengan potensi lokal.

“Di Jawa Timur misalnya, Sekolah Garuda bisa menjadi penghubung antara dunia pendidikan, riset, dan industri daerah,” tambahnya.

Baca juga: Lia Resmikan “Dapur Sehat BGN” di Surabaya, Dorong Kesadaran Gizi Anak Negeri

Wakil Menteri Kemdiktisaintek, Stella Christie, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC). Pemerintah menargetkan pembangunan 100 Sekolah Garuda hingga tahun 2029, yang terdiri dari 80 Sekolah Garuda Transformasi dan 20 Sekolah Garuda Baru.

Empat Sekolah Garuda Baru akan dibangun pada 2025 di Belitung Timur, Timor Tengah Selatan, Konawe Selatan, dan Bulungan, dan ditargetkan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2026/2027.

Sementara Sekolah Garuda Transformasi akan memperkuat sekolah-sekolah unggulan yang sudah ada, seperti SMA Taruna Nusantara (Jawa Tengah), SMA Unggul Del (Sumatera Utara), SMAN 10 Fajar Harapan (Aceh), dan SMA Averos Sorong (Papua Barat Daya).

Baca juga: Dua Perempuan Hebat Jatim Raih DetikJatim Awards 2025

Program ini akan mengusung pendidikan berasrama berbasis STEAM (Sains, Teknologi, Engineering, Art, dan Matematika), digitalisasi pembelajaran, serta pembentukan karakter dan kepemimpinan nasional.

Untuk memastikan program berjalan inklusif, Kemdiktisaintek menyiapkan Dana Abadi Pendidikan sebesar Rp 1,4 triliun per tahun untuk membiayai beasiswa penuh bagi siswa berprestasi dari seluruh Indonesia.

“Sekolah Garuda bukan hanya sekolah unggulan, tapi model pendidikan masa depan yang menyeimbangkan kecerdasan, karakter, dan kolaborasi global,” tutup Stella.

Editor : Redaksi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru