Dinkes Jatim: 20 Siswa di Situbondo Terpapar Cacar Air Bukan Mpox

Kadinkes Jatim
Kadinkes Jatim

SURABAYA - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Erwin Astha Triyono menegaskan, pemberitaan di media online, pada 10 September 2024 yang menayangkan 20 siswa terindikasi cacar monyet (Mpox) di Situbondo perlu diluruskan. 

Ia menegaskan, hasil penyelidikan epidemiologi Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondokasus tersebut bukanlah kasus Mpox, melainkan cacar air (varicella).

Baca Juga: Dinkes Jatim Ajak Ciptakan Generasi Emas dengan Pemberian ASI Eksklusif Enam Bulan

“Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo bahwa kasus tersebut bukanlah kasus Mpox, melainkan cacar air (varicella). Terdapat 27 kasus cacar air yang ditemukan di salah satu sekolah dasar di Situbondo.” ungkap Erwin, melalui keterangannya, Kamis (12/9).

Erwin menjelaskan gejala cacar air meliputi ruam/ bintik-bintik merah berisi cairan yang menyebar ke seluruh tubuh, demam, sakit kepala dan nyeri otot. 

Baca Juga: Stop Bullying di Sekolah, Polresta Malang Kota Imbau Saling Menghormati Antar Siswa

“Gejala cacar air berbeda dengan Mpox, kalau Mpox gejalanya berupa ruam dengan lepuhan pada wajah, tangan, kaki, mata, mulut dan/atau alat kelamin, demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak atau selangkangan serta nyeri otot dan lemas.” terang Erwin

Erwin berpesan kepada masyarakat jika menemui gejala cacar air maupun gejala Mpox, segera periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat sehingga tidak menularkan kepada orang lain.

Baca Juga: Bebas Polio, Dinkes Jatim Mulai Putaran Kedua Sub Pekan Imunisasi Nasional 

“Cacar air ini dapat menular melalui kontak langsung dengan ruam pada kulit, melalui percikan air liur (droplet) serta kontak dengan benda terkontaminasi (baju, handuk, dll) dari pasien cacar air.” jelas Prof. Erwin

Untuk mencegah dan mengendalikan penyakit cacar air, Dinkes Jatim telah melakukan berbagai upaya, antara lain menghimbau agar siswa dan orang tua murid tidak panik, pembelajaran sementara dilaksanakan secara daring, serta memberikan edukasi kepada siswa dan guru terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai upaya pencegahan.

Editor : Redaksi